Respon Presiden Jokowi Soal Harga Beras Naik: Stok Sampai Ramadhan 2024 Cukup!

29 Februari 2024, 08:15 WIB
Presiden Jokowi saat diwawancara wartawan soal naiknya harga beras, di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Rabu 28 Februri 2024. /ANTARA/Genta Tenri Mawangi/

DESKJABAR - Fenomena naiknya harga beras belakangan ini, mendapat respon dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, masalah kenaikan beras yang terjadi di berbagai daerah perlu dilihat fakta-faktanya di lapangan.

“Coba dicek, jangan menginformasikan seperti itu. Coba di cek di Pasar Induk Cipinang, cek. Coba di cek lagi, ke Pasar Johar, ini yang pasar-pasar beras itu di cek, harganya turun atau naik,” kata Presiden Joko Widodo kepada wartawan di Jakarta, Rabu 29 Februari 2024.

Presiden Jokowi usai menghadiri acara Rapim TNI dan Polri di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta mengatakan, dirinya selalu melakukan pengecekan harga beras setiap hari.

“Cek di Pasar Johar Karawang, naik atau tidak (harga beras), turun atau tidak. Karena hari itu saya cek dan saya selalu mendapatkan angka-angka,” katanya.

Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Utama Presiden Jokowi Memberi Pangkat Jenderal Kehormatan Kepada Prabowo

Baca Juga: 23 Orang Tertimbun Longsor di Luwu Sulawesi Selatan, 5 Diantaranya Meninggal Dunia

Di tempat dan waktu berbeda, sebelumnya Presiden Joko Widodo memberikan penjelasan kepada masyarakat terkait penyebab kenaikan beras di sejumlah pasar dalam negeri.

Menurut dia pada kunjungan kerjanya di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Kamis 22 Februari 2024, kenaikan itu disebabkan adanya perubahan iklim. Tidak hanya di Indonesia, sebagian negara lain juga mengalami hal serupa.

"Kenapa harga beras naik.? Karena ada perubahan musim, ada El Nino, dan itu dialami bukan hanya negara kita, tetapi juga negara lain mengalami hal yang sama," ungkapnya.

Stok Beras Nasional Cukup Hingga Ramadhan

Pada acara silaturahim dengan para nasabah Program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) di Cibitung, Bekasi, Jawa Barat Jumat pekan lalu, Jokowi juga memastikan stok beras nasional cukup untuk menghadapi bulan puasa Ramadhan 2024.

“Ya kalau stok nggak ada masalah, tadi kita lihat sendiri stoknya melimpah seperti itu,” ujar Jokowi.

Menurut Presiden, yang menjadi perhatian pemerintah saat ini adalah bagaimana mendistribusikan beras dengan baik dan merata ke pasar, hingga sampai ke tangan masyarakat.

Baca Juga: Manfaatkan Kearifan Lokal Bandung Kelola Sampah, Korea dan Malaysia Belajar Langsung dari Emak Emak Bandung

Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan beras program pemerintah telah membanjiri pasar tradisional dan ritel modern.

Beras tersebut adalah beras Bulog atau beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sebagai salah satu langkah menekan atau menurunkan harga beras.

Arief menjelaskan, saat ini harga gabah sudah mulai terkoreksi, dari yang sebelumnya berkisar antara Rp8.000-Rp8.600, kini rata-rata nasional berada di angka Rp7.100.

Menurut Arief, harga gabah tersebut mempengaruhi harga beras yang akan dijual di pasar. Sebab itu, jika harga gabah turun maka harga beras pun akan ikut turun pula.***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler