Awal 2024, Perhutani Tersenyum Sumringah, Saat Harga Beras Mahal

- 21 Februari 2024, 09:56 WIB
Kegiatan menyadap getah pinus di Perum Perhutani, memperoleh hasil bagus hitungan awal 2024.
Kegiatan menyadap getah pinus di Perum Perhutani, memperoleh hasil bagus hitungan awal 2024. /Instagram @perumperhutani

DESKJABAR – Pada awal tahun 2024, Perum Perhutani mengalami kegembiraan karena perolehan lonjakan tajam dari produksi getah pinus. Perolehan produksi getah pinus tercatat tertinggi sepanjang sejarah Perhutani, dan mencapai 115 persen dari target semula sampai akhir 2023.

Dampak kekeringan parah akibat El Nino 2023 menyebabkan pengaruh beragam pada komoditas agro, yaitu pangan, perkebunan, kehutanan, perikanan, dan peternakan. Produksi komoditas kehutanan malah memperoleh penghasilan bagus, sedangkan sub sektor pangan menjadi anjlok produksi padi sehingga harga beras mahal.

Perum Perhutani munculkan kegembiraan pada awal 2024, karena produksi getah pinus sangat tinggi sebagai salah satu pengasilan andalan perusahaan pengelola kehutanan di Pulau Jawa ini.

Baca Juga: Wisata Hutan Pinus di Bandung Utara, Banyak Drum di Kehutanan Perhutani, Inilah Isinya

 

Gambaran hasil 

Pada Rabu, 21 Februari 2024, Perum Perhutani mengumumkan memperoleh hasil produksi getah pinus sampai 104.172 ton atau naik 115 persen dari target semula 90.361 ton sampai akhir Desember 2023.

Pihak Perhutani menyebutkan, perolehan hasil getah pinus selama tahun 2023 merupakan terbesar sepanjang sejarah Perhutani.

“Raihan ini didapat melalui program kompetisi internal anyar satuan kerja Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH), yaitu move on target getah pinus 2023, serta faktor cuaca yang cenderung kering sepanjang tahun 2023,” tulis pihak Perhutani melalui siaran pers dan Instagram @perumperhutani, Senin, 19 Februari 2024.

Getah pinus merupakan hasil sadapat untuk diolah menjadi gondorukem dan terpenting, sebagai bahan baku industri lanjutan. Gondorukem merupakan bahan baku industri kertas, keramik, plastik, cat, batik, tinta cetak, politur, farmsi, dan kosmetik, sedangkan terpentin adalah minyak pencair cat. 

Halaman:

Editor: Kodar Solihat

Sumber: Perhutani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x