DESKJABAR - Kepala Kantor Basarnas Makassar Mexianus Bekabel menyebut jumlah korban akibat bencana tanah longsor di Jalan Poros Desa Bonglo, Bastem Utara, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, bertambah menjadi 23 orang. Sebanyak 5 orang di antaranya meninggal dunia.
Hingga Rabu 28 Februari 2024, upaya evakuasi dan pencarian korban masih terus dilakukan. Masa operasi pencarian akan dihentikan secara efektif pada 3 Maret 2024 mendatang.
Mexianus mengakan, data korban sebelumnya orang, lalu berubah menjadi 23 orang. Jumlah tersebut berubah karena korban selamat baru melapor di posko gabungan belakangan.
"Jadi, korban selamat sebanyak 18 orang dari semula 10 orang dan meninggal lima orang," katanya saat dikonfirmasi wartawan, Rabu 28 Februari 2024 malam.
Baca Juga: Pakar Hukum Universitas Indonesia Ragukan Metode Menghitung Kerugian Negara Dalam Kasus Timah
Mengingat medan yang berat, Tim SAR gabungan mngerahkan 560 personel yang berasal dari TNI Polri, instansi pemerintah, organisasi dan masyarakat sekitar.
"Personel yang terlibat sejumlah 560 orang, dan hari ini juga terdapat penambahan tim K9 (anjing pelacak) Polda Sulsel. Kami sangat berharap seluruh korban longsor dapat segera ditemukan," ujar Maxianus.
Selain itu alat drone thermal telah diterbangkan untuk melakukan assesment sekaligus melaksanakan pencarian. Bahkan alat berat ekskavator dari PUPR Jeneberang juga bergerak untuk membersihkan longsoran tanah.
"Dan hari ini, tim SAR K9 Polda Sulsel juga sedang melakukan penyisiran di wilayah longsoran, namun hingga sore ini masih nihil," tuturnya.