Mantan Kapolda ANTON CHARLIYAN Dukung Rekruitmen Santri TNI-Polri: STRATEGIS UNTUK ANTISIPASI INTOLERANSI

8 Desember 2021, 08:42 WIB
Irjen. Pol. (Purn) Dr. Drs. H. Anton Charliyan, mantan Kapolda Jabar /DeskJabar/Istimewa/

DESKJABAR - Mantan Kapolda Jabar Irjen. Pol. (Purn) Dr. H. Anton Charliyan, MPKN sangat mendukung kebijakan KASAD Dudung Abdurachman dan Kapolri Listyo Sigit yang akan merekrut para santri sebagai calon anggota TNI dan Polri.

“Kebijakan itu sangat tepat dan sangat strategis, karena seorang santri selain dari segi ahlak dan perilakunya baik, juga wawasan agamisnya luas. Terlebih selain santri juga akan direkrut  calon ahli agamis lain seperti calon rahib, calon pendeta, dll”, kata Anton Charliyan, kepada DeskJabar di Tasikmalaya, Rabu 8 Desember 2021.

Menurut Abah Anton --demikian panggilan akarbany-- mereka yang akan direkrut itu nantinya bisa diberdayakan untuk  mengantisipasi faham-faham radikalisme dan intoleransi, yang belakangan ini menyusup di balik kedok dan jubah agama.

Baca Juga: KASUS SUBANG TERBARU: Pengacara Yosef Minta Danu Jadi TERSANGKA, Alasannya Ini....

“Begitu luar biasanya jika kekuatan agama dijadikan benteng untuk melegalisir kepentingan politik tertentu. Dengan jubah agama sesuatu yang asalnya jahat pun bisa menjadi suatu kemulyaan. Bunuh diri saja  bila dikasih label jihad bisa menjadi mulya”, ujar Anton Charliyan.

Bahkan mencuri pun, lanjut Anton Charliyan, sebagai sebuah perbuatan hina dengan label gonimah bisa menjadi baik. Lalu merampok dengan label fai bisa menjadi sesuatu yang heroik. Itulah pola-pola yang yang senantiasa digunakan di berbagai negara lain.

“Namun sangat disayangkan, dari hasil kajian sejarah, history dan exferience yang terjadi di Suriah, Mesir, Afghanistan dll, ujungnya ternyata hanya sebuah ambisi untuk meraih tampuk kekuasaan”, jelas Anton Charliyan.

Kebijakan dan program merekrut santri ini, sebenarnya telah dirintis oleh  Anton Charliyan pada saat dirinya menjadi Kapowil Priangan pada thn 2009. Ketika itu banyak santri yang masuk menjadi anggota Bintara Polri dengan  pola Talent Scouting (masuk di pola dilatih secara khusus dan masuk tanpa  test yang begitu panjang, namun tetap melalui prosedur yang ditentukan).

Kemudian pada saat jadi Kapolda Jabar tahun 2017 juga  sudah diajukan talent scouting untuk santri dan calon-calon anggota yang berprestasi di bidang olah raga-seni yang bertaraf nasional-international. Namun tiba-tiba kebijakan itu tidak bisa dilaksanakan, dipending Mabes Polri bahkan  rekruitment di Jabar seakan dibikin kisruh, dengan adanya orang yang menjual nama Kapolda untuk kepentingan pribadinya. Akhirnya, kewenangan untuk merekrut calon anggota Polri di Polda Jabar diambil alih Mabes Polri.

Baca Juga: DANU CALON TERSANGKA KASUS SUBANG? Ini 6 FAKTA DANU yang Hari Ini Kembali Diperika Polda Jabar.

Baca Juga: HEBOH, VIRAL VIDEO TIKTOK POLISI Dan BHAYANGKARI GADUNGAN, Diduga Lecehkan TNI

“Rupanya kalau baru setingkat Kapolda kekuatannya masih bisa diintervensi oleh power yang lebih kuat, sehingga dengan  segala cara akhirnya program tersebut tidak terwujud. Ini menunjukan bahwa kekuatan politik golongan intoleransi sudah begitu besar”, kata Anton Charliyan.

Mantan Kadiv Humas Mabes Polri juga mengungkapkan, saat dirinya menjadi Kapolda Jabar pernah menyelenggarakan penataran singkat selama kurang lebih 3 hari di alam terbuka,  tentang wawasan anti intoleransi dan radikalisme yang dikenal sebagai program Sawala Kebangsaan Polda Jabar.

Namun  dari Rencana 12 kali kegiatan, program yang pesertanya merupakan elemen dan tokoh masyarakat itu, baru 3 kali dilaksanakan dibikin kisruh juga. Banyak alasan yang dibuat-buat agar program itu ditunda sementara kegiatannya.

“Ini untuk ke dua kalinya mereka menunjukkan powernya, agar apapun bentuk-bentuk kegiatan yang dianggap akan melawan gerakan intoleransi dan radikalisme harus dihentikan sesegera mungkin”, ujar Anton Charliyan.

“Namun pada gerakan kali ini yang sudah didukung penuh dengan full power oleh Pimpinan TNI - Polri yakni KASAD dan Panglima TNI serta Kapolri, KASAD & Panglima TNI , kami yakin akan berjalan mulus. Dan mereka pun akan berpikir seribu kali untuk bisa menghalangi dan menggagalkannya”, ujar Anton Charliyan menegaskan.***

Editor: Zair Mahesa

Tags

Terkini

Terpopuler