Kelar Penanganan Bencana Alam di Cianjur, Jalan Bisa Dilalui dan Pengungsi Sudah Pulang ke Rumahnya

- 18 November 2020, 07:17 WIB
Ilustrasi - Sebuah pohon tumbang menimpa bangunan dan kendaraan milik warga di kawasan Cugenang, Cianjur, belum lama ini. Hingga memasuki awal 2020, pohon tumbang masih banyak terjadi karena hujan deras disertai angin kencang.
Ilustrasi - Sebuah pohon tumbang menimpa bangunan dan kendaraan milik warga di kawasan Cugenang, Cianjur, belum lama ini. Hingga memasuki awal 2020, pohon tumbang masih banyak terjadi karena hujan deras disertai angin kencang. /SHOFIRA HANAN/"PR"/


DESKJABAR
- Penanganan banjir, longsor dan pohon tumbang di sejumlah titik di Cianjur, selama dua hari terakhir tuntas dilakukan.

Kondisi di masing-masing wilayah sudah berangsur normal, terutama ruas jalan yang sempat terputus akibat pohon tumbang sudah dapat dilalui kembali dari dua arah.

"Penanganan jalan terhambat akibat pohon tumbang di jalur utama Cipanas-Cianjur, sudah tuntas, sehingga dapat dilalui normal dari Cianjur atau sebaliknya dari Cipanas, termasuk jalur utama Cianjur menuju selatan tepatnya di Kecamatan Cibeber, juga sama sudah normal dilalui kendaraan," kata Sekretaris BPBD Cianjur, Irfan Sopyan saat dihubungi di Cianjur, Selasa 17 November 2020.

Baca Juga: UEFA Nations League, Prancis Kirim Swedia Degradasi ke Divisi B

Upaya evakuasi pohon tumbang melibatkan sejumlah dinas terkait di Cianjur, provinsi dan pusat, untuk memudahkan evakuasi menggunakan mesin pemotong dan alat berat serta truk dam untuk membawa potongan pohon. Sehingga saat ini kedua jalur sudah bersih dan dapat dilalui normal, namun pengendara yang melintas diimbau tetap waspada terutama saat hujan turun deras.

Sedangkan penanganan banjir dan longsor di lima kecamatan, Sukanaraga, Tanggeung, Cijati, Leles dan Agrabinta, sudah tuntas dilakukan. Sebagian besar warga yang mengungsi sudah kembali ke rumahnya masing-masing dan mulai membersihkan lumpur sisa banjir.

Air yang sempat mengenangi perkampungan di lima kecamatan sudah surut, namun warga tetap diimbau waspada dan mengungsi jika melihat tanda alam akan terjadi bencana alam susulan.

Baca Juga: Sidang Korupsi RTH Babak Kedua Digelar Senin, Jaksa KPK Siapkan Saksi Termasuk Wali Kota Bandung

"Sampai hari ini, curah hujan masih tinggi di sebagian besar wilayah Cianjur. Berbagai bencana dapat terjadi kapapun, sehingga warga diimbau waspada dan mengungsi jika hujan turun deras dengan intensitas lama. Kami siagakan seluruh relawan di 32 kecamatan, sebagai upaya antisipasi dan segera melakukan mitigasi," katanya.

Ia menjelaskan seribuan relawan tangguh bencana (Retana) di masing-masing kecamatan, bertugas melakukan pemetaan dan mitigasi hingga evakuasi warga, jika melihat tanda alam akan terjadinya bencana, longsor, banjir dan pergerakan tanah di wilayahnya.

Retana diminta segera melapor agar upaya antisipasi dan penanganan cepat dilakukan jika terjadi bencana. "Retana disiagakan diseluruh kecamatan yang ada di Cianjur, mereka akan berkoordinasi dengan aparat desa hingga RT setempat sebagai upaya cepat tanggap bencana agar segera diatasi atau diantisipasi. Kami juga menyiagakan petugas 24 jam untuk memantau situasi dan kondisi seluruh wilayah Cianjur," katanya, seperti dikutip DeskJabar dari Antara.

Baca Juga: K-Drama Romantis Run On, Simak Penampilan Memikat Shin Se Kyung Sebagai Penerjemah Film

Sebelumnya, selama satu pekan terakhir sebagian besar wilayah selatan Cianjur, dilanda bencana alam banjir dan tanah longsor, sehingga seratusan kepala keluarga mengungsi.

Banjir beberapa kali terjadi di Kecamatan Agrabinta, Sindangbarang, Leles dan Cijati, akibat meluapnya sungai yang melintas di wilayah tersebut. Sedangkan longsor terjadi di delapan kecamatan di selatan, tidak ada korban jiwa, namun puluhan rumah terancam. ***

Editor: Syamsul Bachri

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x