Network
DESKJABAR - Menjelang pemilihan kepala daerah atau Pilkada Kota Tasikmalaya 2024, suhu politik di Kota Tasikmalaya kian menghangat.
Sejumlah partai politik terus melakukan persiapan termasuk diantaranya melakukan koalisi agar bisa mengusung calon Walikota dan calon wakil walikota pada Pilkada 2024.
Bahkan ada beberapa partai politik yang melakukan pendaftaran bakal calon Walikota untuk mendapatkan figur terbaik yang akan diusung nanti.
Saat ini ada empat poros koalisi yang sudah dibangun partai politik di Kota Tasikmalaya yakni, koalisi Partai Golkar dan PAN, Koalisi Partai Gerindra dan PBB, Koalisi PP dan Partai Demokrat, serta Koalisi PKB dan PKS.
Direktur Pascasarjana STHG Tasikmalaya, Dr HN Suryana SH MH memandang koalisi yang dibangun Partai politik di Kota Tasikmalaya hanya sebatas hiburan saja bagi masyarakat.
Karena kenyataan yang menentukan akhir untuk mengusung siapa dan berpasangan dengan siapa termasuk berkoalisi dengan partai mana keputusannya ada pada DPP partai politik.
"Koalisi yang dilakukan partai politik sekarang ini itu sebatas hiburan saja bagi masyarakat, karena sekarang ini keputusan ada di DPP," kata HN Suryana kepada DeskJabar.com Jumat 19 April 2024.
Kata HN Suryana yang juga tokoh masyarakat Tasikmalaya itu menilai partai politik di daerah tidak bisa leluasa dalam menentukan dengan partai mana berkoalisi dalam menghadapi Pilkada Kota Tasikmalaya 2024 sekarang ini.
Apalagi proses Pilkada Kota Tasikmalaya sekarang ini berbarengan dengan pelaksanaan Pilgub Jabar. Tentunya koalisi yang dibangun partai politik harus sejalan dengan apa yang dilakukan di tingkat provinsi.
Jika koalisi yang dibangun berbeda antara koalisi partai politik di tingkat Provinsi dengan tingkat kota, akan berbahaya juga dalam proses pemenangan pasangan calon karena akan terjadi kebocoran data.
Tim di daerah juga akan mengalami kendala dalam mensosialisasikan pasangan calon, baik calon gubernur atau juga calon walikota ketika nanti koalisi yang di bangun di tingkat Kota berbeda dengan koalisi di tingkat Provinsi.
Bisa Berubah
Kata HN Suryana koalisi yang terjadi saat ini hanya sebatas gagasan dan wacana saja. Dan tidak ubahnya hiburan untuk meramaikan saja. Dan masyarakat bisa membaca arah komunikasi yang dibangun oleh partai politik di daerah.
"Kita harus paham sekarang ini yang menentukan itu adalah DPP partai politik, kalau pun ada pemikiran, ada wacana dan gagasan koalisi itu sah sah saja sebagai hiburan saja," kata HN Suryana.
Menurut HN Suryana bisa saja apa yang dibangun oleh partai politik saat ini, tidak akan berlangsung sampai proses pendaftaran bakal calon ke KPU nanti dan di tengah jalan berubah.
Karena daerah tidak memiliki kewenangan untuk memutuskan, tetapi hanya sebatas wacana dan gagasan saja untuk membangun koalisi dalam menghadapi Pilkada. Keputusan akhir tetap ada di pihak DPP.
Siapa yang akan diusung oleh partai politik dan dengan partai mana harus berkoalisi semuanya kata HN Suryana Keputusannya ada pada DPP masing-masing partai politik. Dan ini biasanya terjadi mendekati proses pendaftaran ke KPU.
Memang saat ini partai politik di tingkat Kota Tasikmalaya terus melakukan pendekatan dan terus menjalin komunikasi dengan partai politik lainya dan melakukan penjaringan bakal calon Walikota dan calon wakil walikota.
Sejumlah nama yang sudah siap untuk maju menjadi calon Walikota Tasikmalaya diantaranya ada Ivan Dicksan, Muhammad Yusuf, Viman Alfarizi Ramadan, Dede Muharram, Yanto Oce dan juga lainya.***
