Hal itu disampaikannya melalui akun pribadi di media sosial X (Twitter), Kamis, 22 Februari 2024. Ia juga menilai struktur tornado Rancaekek, Indonesia, dibandingkan dengan tornado yang biasa terjadi di belahan bumi utara, Amerika Serikat, memiliki kemiripan 99,99%.
"Alias mirip bingits!' ujar Erma Yulihastin dalam unggahannya yang disertai video amatir warga saat kejadian tornado tersebut dan foto tornado di AS.
Sehari sebelumnya, Erma Yulihastin juga memastikan tim periset dari BRIN secepatnya akan melakukan rekonstruksi dan investigasi tornado Rancaekek tersebut. "Kronologi foto-foto dan video dari masyarakat dan media sangat membantu periset dalam mendokumentasikan extreme event yang tercatat sebagai tornado pertama ini," kata dia.***