Wayang Kulit ala Cirebon, Masih Banyak Digemari dan Berperan Sejarah Penyebaran Islam

- 19 Februari 2024, 18:23 WIB
Salah satu pertunjukan wayang kulit di Cirebon, akhir tahun 2023.
Salah satu pertunjukan wayang kulit di Cirebon, akhir tahun 2023. /YouTube Riza production 78

DESKJABAR – Kesenian wayang kulit merupakan salah satu hiburan yang masih bertahan di Pulau Jawa. Kesenian wayang kulit juga terdapat di Cirebon, Jawa Barat, yang digemari banyak kalangan sampai kini.

Di Cirebon, kesenian wayang kulit dikenal memiliki sejarah besar dalam penyebaran Islam dilakukan ketika zaman walisanga dahulu sekitar tahun 1568. Melalui wayang kulit, masyarakat di Cirebon mudah menerima masuknya Islam.

Wayang kulit di Cirebon dibuat dari kulit sapi atau kulit kerbau yang diberi kerangka dari bambu. Untuk menggerakannya, wayang kulit itu diberi gagang atau pegangan, sehingga sang dalang dengan leluasa menggerak-gerakan membuat adegan.

Dikutip dari laman Pemkot Cirebon, disebutkan diantara masyarakat Cirebon, wayang kulit setempat juga disebut sebagai wayang purwa. Arti purwa adalah permulaan, dimana wayang kulit ini dipandang sebagai jenis wayang paling awal alias permulaan.

 Baca Juga: 8 Bisnis Tua di Kabupaten Cirebon Ini Tetap Bertahan Jadi Ikon, Ada Enam Punya Pasar Mendunia

Suasana menonton

Hiburan wayang kulit masih banyak digelar di Cirebon, terutama untuk hajatan. Walau harga paketnya mahal, tetapi dinilai masuk akal karena terdiri banyak rombongan dalam satu tim dalam pertujukan wayang kulit.

Disebut-sebut, bagi tim wayang kulit Cirebon yang kelas bagus, honor para pemainnya pun juga tinggi. Misalnya, sinden ada yang sampai dihonor Rp 10 juta sekali manggung bersama tim dalang wayang kulit Cirebon itu.

Warga Kecatan Weru, Titin Gumbira, mengatakan, bahwa sampai kini pertunjukan wayang kulit di Cirebon relatif tergolong hiburan yang tertib walau penontonnya sangat banyak dari berbagai golongan masyarakat. Biasanya, orang-orang nanggap wayang kulit di Cirebon adalah kalangan tergolong mampu.

“Wah, kaget saya, dikira murah biayanya, tetapi penggemarnya masih sangat banyak pada zaman sekarang. Sepertinya, hiburan wayang kulit lebih populer di Cirebon, dibandingkan hiburan tradisional lainnya,” ujar Titin kepada DeskJabar, Senin, 19 Februari 2024.

Baca Juga: Film Vina Cirebon Segera Tayang, Netizen tidak Tega Melihat, Banyak Disangka Vina Garut

Sarana dakwah

Apalagi, kata Titin, jika cerita dimunculkan, cenderung hiburan bersifat dakwah, para penonton menjadi memperoleh ilmu sepulangnya. Biasanya, ceritanya seputar perjalanan dunia mulai zaman jahiliyah, lalu kepercayaan zaman Hindu, Budha, sampai jaman mulai masuknya Islam ke Cirebon.

Menurut Titin, ada fenomena dimana wayang kulit Cirebon sekarang digemari kalangan muda, sehingga para penonton menjadi beragam umurnya. Sepengetahuan dia, orang-orang pemerintah Kecamatan Weru juga termasuk penggemar berat wayang kulit Cirebon.

Hanya saja, katanya, pertunjukan wayang kulit di Cirebon sebenarnya dua golongan yang masing-masing berbeda. Ada dalang wayang kulit Cirebon yang cenderung bersifat dakwah, apalagi dari sejarahnya dahulu digunakan sebagai penyebaran agama Islam.

Ditunjukan Titin, masih ada pertunjukan wayang kulit yang menggantungkan banyak sesuatu di atas panggung. Pada tahun-tahun lalu, yang digantungkan adalah hasil bumi, seperti pisang, atau makanan tradisional, tetapi pada zaman kini cukup banyak diganti dengan menggantungkan aneka barang modern, misalnya ember plastik, kipas angin, dsb.

Tetapi, ada juga golongan lainnya dimana pertunjukan wayang kulit di Cirebon yang masih terkesan mistis. “Kalau yang ini, buat saya pribadi, terkesan mistisnya sangat dominan terutama pada gamelan pembukaan, suasananya menjadi seram, ketir, dan menakutkan,” cerita Titin.

Walau demikian, katanya, pertunjukan wayang kulit di Cirebon dari golongan yang masih terasa kesan mistisnya, lebih ringan dan ringkas dalam prosesi pembukaan. Sebab, ada jenis kesenian lain di Cirebon yang terkesan juga masih mistis, tetapi lebih banyak sesajennya, dan terlibat lebih ribet. ***

Editor: Kodar Solihat

Sumber: cirebonkota.go.id Wawancara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah