8 Bisnis Tua di Kabupaten Cirebon Ini Tetap Bertahan Jadi Ikon, Ada Enam Punya Pasar Mendunia

- 16 Februari 2024, 08:28 WIB
Usaha produksi rotan di Tegalwangi, yang merupakan salah satu bisnis tua bertahan di Kabupaten Cirebon.
Usaha produksi rotan di Tegalwangi, yang merupakan salah satu bisnis tua bertahan di Kabupaten Cirebon. /cirebonkab.go.id

DESKJABAR – Kabupaten Cirebon merupakan salah satu sentra industri rumahan lama yang memiliki kekhasan di Jawa Barat. Ada delapan (8) bisnis tua di Kabupaten Cirebon yang masih bertahan sampai kini sebagai sumber perekonomian, bahkan banyak yang pemasarannya mendunia.

Kedelapan bisnis tua di Kabupaten Cirebon tersebut memiliki konsumen fanatik bahkan banyak yang pasarnya mendunia. Geliat bisnis tua di Cirebon itu berupa industri rumahan yang sudah digeluti beberapa generasi, sebagai kekuatan ekonomi masyarakat kabupaten tersebut.

Keberadaan delapan jenis bisnis tua industri Kabupaten Cirebon, walau umumnya kelas usaha kecil dan menengah, ternyata mampu menghidupi sekitar 200.000 penduduk setempat. Banyak masyarakat Cirebon dan kalangan perduli daerah ini, berharap sejumlah bisnis tua itu agar panjang umur.

Baca Juga: Pabrik Gula di Cirebon Gunakan Tebu Unggulan Sendiri, Produk Dinas Perkebunan Jabar Dicuekin ?

Inilah jenis-jenis bisnis tersebut

Ada data dari Pemkab Cirebon sejak tahun 2011, dengan gambaran mungkin tidak berbeda jauh atau mungkin jumlahnya berbeda dengan sekarang tahun 2024 pasca pemulihan pandemi Covid-19 tahun 2019 lalu, adalah :

  1. Makanan kecil atau dikenal dengan sebutan snack, yang menjadi salah satu ikon di Kecamatan Weru, dengan sentra di Plered, Tengah Tani, sampai Plumbon. Ada sekitar 379 unit usaha yang menyerap 4.500-an tenaga kerja masyarakat lokal dengan bisnis kemitraan. Pemasaran aneka snack asal Weru, diketahui banyak menyebar warung-warung di pelosok Jawa Barat.
  2. Pakaian jadi, banyak terdapat di Desa Tegalgubug Kecamatan Arjawinangun dan Kelurahan Perbutulan, di Sumber, ibukota Kabupaten Cirebon. Jumlah usaha ada 586 unit usaha dengan menyerap tenaga kerja. Usaha pakaian jadi pada kedua desa/kelurahan itu umumnya dilakukan secara kemitraan, terdukung konsumen dari jumlah penduduk yang banyak dengan pemasaran lokal.
  1. Batik, terdapat sentra di Desa Trusmi Kulon, Kecamatan Plered, dan Desa Kalibaru, Kecamatan Kedawung. Ada lebih dari 400 usaha dengan serapan tenaga kerja lebih dari 3.000 orang. Bisnis produksi batik tersebut didukung para tenaga kerja yang terampil. Pemasarannya lokal, dan ekspor ke Jepang, Brunei, Thailand, dan Philippina dengan pola investasi kemitraan.

Baca Juga: Industri Rotan Cirebon Cari Pasar Baru di ASEAN untuk Selamatkan Bisnis di Tahun 2024

 

  1. Rotan, berbasis di Kecamatan Plumbon, Kec. Weru, Kec, Depok, dan Palimanan. Jumlah usaha lebih dari 1.000 usaha, dengan serapan tenaga kerja lebih dari 60.000 orang. Pemasarannya selain domestik Indonesia, juga ekspor ke Eropa, Amerika, Asia, dan Australia. Rata-rata usaha rotan dilakukan investasi kemitraan.
  1. Meubeler kayu, berbasis di Kec. Weru, Kec. Plered, Kec. Plumbon, dan Kec. Depok. Jumlah unit usaha lebih dari 1.000 dengan serapan lebih dari 60.000 orang. Pemasaran ke Eropa, Amerika, Afrika, dan Australia.
  2. Batu alam, berbasis di Kecamatan Dukupuntang dan Kec. Palimanan. Jumlah usaha lebih dari 100, dengan serapan tenaga kerja lebih dari 600 orang. Pengolahan menggunakan mesin canggih maupun teknologi tepat guna, didukung bahan baku dari Gunung Pasir Babi, Gunung Windu Jiwa, Gunung Petot, Gunung Kuda, Gunung Goong, dan Gunung Picung. Pemasaran lokal serta ekspor ke Taiwan, Jepang, dan Malaysia, dengan pola investasi kemitraan.
  3. Kerajinan kulit kerang, berbasis di Desa Astapada Kecamatan Tengah Tani. Baru ada 1 usaha dengan serapan tenaga kerja lebih dari 150 orang. Sumber bahan baku melimpah di Pantai Cirebon, berikut tenaga kerja. Pemasaran ke Italia, Belanda, Yunani, Jawa Barat, dan Jakarta, denagan pola investasi kemitraan.
  4. Emping melinjo alias tangkil, berbasis di Kec. Kedawung, Kec. Ciwaringin, dan Kec. Cirebon Utara. Usaha sekitar 150-an, dengan serapan tenaga kerja lebih dari 1.200 orang. Sumber bahan baku tersedia banyak, ditunjang tenaga terampil. Pemasaran ke Jawa Barat, DKI Jakarta, Singapura, dan Timur Tengah, dengan pola investasi kemitraan.

Tetapi, ada juga bisnis tua yang tidak jelas lagi kabarnya, di Kabupaten Cirebon, yaitu sandal karet berbahan karet sintetis dan ban bekas dijuluki bandol (ban bodol) yang semula berbasis di Desa Kebarepan Kec. Plumbon dan Desa Panembahan, Kec. Plered. Sampai tahun 2011 masih ada 200 unit usaha dengan serapan tenaga kerja 2.000-an orang. ***

 

Editor: Kodar Solihat

Sumber:  old.cirebonkab.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x