Berlabuhnya Gibran ke Prabowo, Masyarakat Adat Gelar Ritual Tarian Tarawangsa hingga Bakar Keranda Mayat

- 7 November 2023, 11:07 WIB
Masyarakat Adat di Jawa Barat menggelar aksi ritual pertunjukan Tarawangsa di kawasan kaki Gunung Manglayang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin, 6 November 2023.
Masyarakat Adat di Jawa Barat menggelar aksi ritual pertunjukan Tarawangsa di kawasan kaki Gunung Manglayang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin, 6 November 2023. /DeskJabar.com/Rio Kuswandi/

"Kami datang semua jauh-jauh untuk memberikan sebuah pemahaman dan pemikiran bahwa bangsa ini sedang sakit, pemimpin kita sedang sakit keras. Kami sebagai warga masyarakat di paling bawah yaitu masyarakat adat yang ada di tanah Jawa Barat merasa terpanggil yaitu untuk menengok pemerintah yang sedang sakit," kata Jajang, Selasa, 7 November 2023.

Betapa tidak, dalam sistem pemerintahan ini unsur nepotisme juga kental. Hal ini terlihat dari Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman adik ipar dari Presiden Jokowi yang mengesahkan putusan untuk Gibran Rakabuming bahwa kandidat capres cawapres di bawah usia 40 tahun dapat mencalonkan asalkan sebelumnya pernah menduduki jabatan regional.

Baca Juga: 682 DCT Calon Legislatif Sumedang Diumumkan, Bawaslu Himbau Parpol dan Caleg Tahan Diri Tidak Dulu Kampanye

"MK telah dikhianati, demokrasi telah diperkosa. Kami sebagai regenerasi dan sebagai yang diwarisi cikal bakal Tanah Pasundan ini tidak ikhlas dan tidak ingin menerima," kata dia.

Jajang menambahkan, sebagai akar rumput, masyarakat adat bersama para kesepuhan dari Jawa Tengah sampai Banten bersepakat menggelar tarian pada ritual ini.

Kemudian ada ritual menggotong keranda mayat yang kemudian dibakar. Jajang menjelaskan, ritual ini sebagai simbol atas matinya roh bangsa ini.

"Simbol keranda itu seolah-olah untuk tempat orang yang telah meninggal jadi negara ini masih hidup tapi secara rohnya telah mati, jadi inilah yang mungkin menjadi arena nengok masyarakat adat. Masyarakat adat hanya bisa berdoa kepada Allah untuk bisa menyelamatkan negeri ini, semoga taufik dan hidayahnya bisa secepatnya untuk kesembuhan negara ini," harapnya.

Jajang menambahkan, pesan moral dari pertunjukan ini adalah pentingnya nasionalisme, kecintaaan kepada tanah air, hukum, dan konstitusi dalam menjaga kedaulatan negara.

Baca Juga: Shani dan Melody Bikin Seru Grand Launching JKT48 Official Store di Shopee

"Kami telah memberikan tenaga, pikiran untuk sejahteranya kampung halaman. Kalau kampung halaman kami sebagai wujud Indonesia merasa belum aman, belum nyaman, ini bukan Indonesia," tuturnya.***

Halaman:

Editor: Samuel Lantu

Sumber: Liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah