Network
DESKJABAR - Ribuan masyarakat Tatar Galuh Ciamis khususnya warga Panjalu kembali menggelar Upacara Adat Sakral Nyangku Panjalu 2023/1445H bertempat di Lapang Borosngora Panjalu, Senin, 9 Oktober 2023.
Untuk diketahui, Adat Nyangku merupakan upacara prosesi ngarumat atau menyuci dan membersihkan benda-benda pusaka peninggalan Raja Panjalu, Prabu Sanghyang Borosngora yang dilakukan setiap tahun bertepatan pada bulan Maulid atau Robi’ul Awal.
Dikutip dari youtube Diskominfo Ciamis, dalam sambutan berbahasa Sunda, Bupati Ciamis Herdiat Sunarya mengatakan tradisi adat Nyangku hendaknya terus dipelihara dan harus dijadikan salah satu potensi untuk meningkatkan perekonomian warga khususnya warga Panjalu.
Baca Juga: KASUS SUBANG 2021, Jika Tes DNA Dilakukan, Inilah yang Bakal Ketahuan
"Tradisi Nyangku ieu warisan leluhur khususna raja Borosngora miwah para katurunan-katurnana anu tangtos urang sadayana kedah dimumule, kedah dipelihara sareng kedah ngajantenkeun potensi anu luar biasa terutami kango urang panjalu,"ujar Herdiat.
"Tangtos ieu potensi anu luar biasa terutami kango ningkatkeun laju pertumbuhan ekonomi,"lanjutnya.
Daya Tarik Wisatawan
Bupati mengatakan Adat Nyangku dibuka sejak jaman Presiden Gusdur pada tahun 1995. Ia berharap tradisi peninggalan leluhur itu dapat menarik lebih banyak lagi wisatawan lokal maupun mancanegara.
"Dimulai oleh Presiden Gusdur ketika menjadi presiden saat itu, saat ini potensi wisata Panjalu (termasuk tradisi Nyangku) diharapkan dapat lebih menarik wisatawan di tingkat nasional maupun internasional,"harap Herdiat.
Herdiat juga bersyukur wilayah Ciamis memiliki banyak warisan leluhur berupa adat budaya dan juga ribuan situs.
"Alhamdulillah Kabupaten Ciamis diwarisi adat budaya yang luar biasa, terdapat ribuan situs di Kabupaten Ciamis yang merupakan warisan para leluhur dan salah satunya adalah adat tradisi Nyangku," paparnya.
Potensi-potensi tersebut kata bupati harus terus dimanfaatkan sehingga menjadi penghidupan bagi masyarakat.
Tampak hadir dalam acara tersebut, Wakil Bupati Yana D Putra, Sekda H. Tatang, unsur Forkopimda, keturunan Raja Panjalu, tokoh masyarakat, dan undangan lainnya.
Baca Juga: Jalankan Misi Go Global, Devisa Hasil Ekspor BNI Naik 66 Persen
Sekilas Adat Nyangku
Adat Nyangku merupakan prosesi ngarumat (menyucikan, membersihkan) benda benda pusaka yang selama ini disimpan di museum tempat peninggalan kerajaan Panjalu yang disebut Bumi Alit.
Benda-benda pusaka itu selanjutnya diarak menuju Alun-alun Panjalu oleh keluarga Kerajaan Panjalu untuk di cuci dengan air kembang dan diberi wangi-wangian dengan disaksikan masyarakat secara langsung.***
