Network
DESKJABAR – Musim kemarau ekstrem yang masih dialami terjadi di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, menyebabkan sembilan kali kebakaran lahan dan rumah yang terjadi dalam sehari, Minggu, 15 Oktober 2023.
Salah satu penyebab kebakaran lahan dan rumah di Majalengka tersebut, adalah dampak membakar sampah, misalnya daun-daun kering dan sampah lainnya. Pada kondisi kemarau ekstrem, api yang muncul pada hutan atau lahan, cepat merembet kepada sekitarnya.
Bahkan, kebakaran lahan dan rumah di Majalengka yang terjadi dalam sehari pada Minggu, 15 Oktober 2023, juga terjadi pada rumah penduduk. Pihak berwenang di Majalengka menghimbau agar masyarakat waspada efek kebakaran, pada musim kemarau ekstrem yang masih terjadi ini.
Baca Juga: Ledakan Hama Tikus Mengancam Pertanian Padi di Jawa Barat, Kertajati Majalengka Harus Hati-hati
Lokasi kejadian
Pihak Satpop PP dan Damkar di Majalengka, Senin, 16 Oktober 2023, menyebutkan, kebakaran di Kabupaten Majalengka setiap harinya meningkat mencapai ± 5-9 kejadian perhari, yaitu pada Minggu, 15 Oktober 2023.
Disebutkan, adanya kondisi seperti ini, agar masyarakat saling mengingatkan dan menegur satu sama lain jika ada yang membakar sampah dan menjadi perhatian kita bersama.
Walaupun di lahan sendiri karena akan merambat ke lokasi lain dikarenakan ini musim kemarau yang disertai angin kencang.
Disebutkan, sembilan lokasi kebakaran yang terjadi di Majalengka dalam sehari Minggu, 15 Oktober 2023, adalah kebakaran rumah penduduk di Baribis, kebakaran lahan terjadi di Cipanten Rajagaluh, jalan lingkar Tarikolot, Kasokandel, Sukahaji, perumahan Karayunan, Pageraji Maja, Girimukti, dan Pasir Tenjongan Sindangkasih.
Ditunjukan, kebakaran lahan dan rumah yang terjadi sembilan kali dalam sehari itu sudah dipadamkan. Tetapi tetap diwaspadai, jangan sampai muncul kebakaran lanjutan.
Gambaran sembilan kejadian kebakaran lahan dan rumah di Majalengka itu, dimunculkan pada Instagram @satpolpp_dan_damkar.majalengka, Minggu, 15 Oktober 2023 malam.
Baca Juga: Ingin Ramaikan Bandara Kertajati Majalengka, Pemprov Jabar Bandingkan vs Bandara Soekarno-Hatta
Pada musim kemarau ekstrem, masyarakat juga lebih disarankan membuang sampah dengan menguburnya. Sebab jika dibakar, api akan cepat menyala, dan merembet kepada kawasan sekitarnya. Apalagi, kondisi cadangan air sedang minim.
Dalam sejumlah catatan, kejadian kebakaran lahan, hutan, dan rumah sedang sangat beresiko terjadi pada musim kemarau ekstrem. Salah satu penyebab sangat konyol, adalah perilaku orang buang puntung rokok sembarangan. ***
