Baca Juga: Di KBB, Warga Keluhkan Dampak Lingkungan Hidup akibat Rusaknya Perkebunan Teh PTPN VIII
Masih ada rel
Menariknya, di kawasan hutan kompleks Pindad itu, sampai kini masih ada berbagai rel lori peninggalan zaman kolonial Belanda. Berbagai rel lori itu, dahulunya untuk lalu lintas pengangkutan berbagai produk senjata dari pabrik tersebut ketika masih bernama ACW tahun 1918-1942.
Selanjutnya, rel lori itu kemudian tersambung ke salah sudut di kawasan pabrik ACW yang kini bernama Pindad itu. Pada sudut itu, ada rel besar kereta api tersambung ke Stasiun Kiaracondong, lalu terkoneksi ke depan tangsi militer di lokasi kini bernama Jalan Gudang Selatan dekat Stasiun Cikudapateuh.
Kembali kepada hutan di kawasan Pindad Kiaracondong Bandung itu, suasananya merupakan kawasan ideal bagi kelestarian lingkungan kota. Bisa terbayang, jika hutan di kawasan Pindad Kiaracondong itu rusak atau hancur, bencana lingkungan bakal terjadi bagi kawasan sekitar.
Baca Juga: Teh Buatan Indonesia Perangi Produk Impor, untuk Selamatkan Perkebunan Teh dan Lingkungan
Memang tidak sembarang orang bisa masuk ke kawasan pabrik Pindad di Kiaracondong Bandung itu. Tetapi mereka yang pernah masuk karena berkaitan hal penting urusan terkait, biasanya takjub dengan suasana hutan dan lingkungan asri kawasan Pindad itu.