Di KBB, Warga Keluhkan Dampak Lingkungan Hidup akibat Rusaknya Perkebunan Teh PTPN VIII

- 13 Juli 2023, 07:17 WIB
Areal perkebunan teh PTPN VIII Kebun Montaya, Gunungalu, KBB (Kabupaten Bandung Barat), Jawa Barat.
Areal perkebunan teh PTPN VIII Kebun Montaya, Gunungalu, KBB (Kabupaten Bandung Barat), Jawa Barat. /Kodar Solihat/DeskJabar

DESKJABAR – Sejumlah warga desa di Kecamatan Gununghalu, KBB (Kabupaten Bandung Barat), Jawa Barat, mengeluhkan dampak lingkungan hidup akibat rusaknya perkebunan teh. Adalah PTPN VIII Kebun Montaya, yang sebagian arealnya masih rusak, dampaknya kini dirasakan oleh warga sekitar.

Beberapa warga sekitaran PTPN VIII Kebun Montaya di Gununghalu, KBB, menceritakan, bahwa sejak rusaknya sebagian areal perkebunan teh, berdampak warga menjadi kesusahan. Dampak lingkungan hidup kini dirasakan masyarakat, dari degradasi suhu dan pasokan air saat kemarau.

Warga sekitaran Cicadas, Gununghalu, Alya (38) dan Emen (44), Rabu, 12 Juli 2023, senada menyebutkan, kerusakan perkebunan teh Montaya sekitaran kampungnya terjadi sejak sepuluh tahun terakhir. Penyebabnya ada pengrusakan tanaman teh yang dilakukan sejumlah orang.

Mereka menunjukan, areal semula adalah tanaman teh, kini diganti pohon-pohon pisang dan palawija misalnya singkong, dsb. Padahal dahulu ketika masih tanaman teh dan kondisinya usaha perkebunan teh Montaya bagus, masyakat pun merasa hidup nyaman dan banyak lapangan kerja di perkebunan.

Baca Juga: Teh Buatan Indonesia Perangi Produk Impor, untuk Selamatkan Perkebunan Teh dan Lingkungan

Kondisi suhu

Menurut Alya senada Emen, situasi yang terjadi sekarang, adalah suhu terasa menjadi cukup panas dan membuat suasana lingkungan kurang nyaman lagi. Kondisi setempat kini berbeda dibandingkan 2013, ketika areal perkebunan teh masih utuh dan pohon pelestari lingkungan masih banyak.

“Masyarakat juga menjadi kesulitan air ketika kemarau seperti sekarang. Padahal, dahulu air bersih dan sehat begitu mudah dan banyak bagi masyarakat, karena manfaat pohon-pohon teh dan pohon-pohon lingkungan di Perkebunan Montaya,” ujar Alya.

Mereka mengaku gembira, mendengar isu bahwa manajemen PTPN VIII akan menanami kembali teh di perkebunan Montaya yang rusak. Mereka juga berharap, akan kembali banyak lapangan kerja tersedia bagi masyarakat sekitar, misalnya sebagai perawat tanaman dan pemetik teh, dsb.

 Baca Juga: Di Sukabumi, Areal Perkebunan Kelapa Rakyat Direhabilitasi, Dukung Bangkitnya Bisnis Kelapa  

Halaman:

Editor: Kodar Solihat

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x