Exit Tol Getaci di Cilacap Diusulkan di Patimuan dan Pertemuan Tol Getaci-Pejagan-Yogyakarta di Jeruklegi

- 17 Maret 2023, 05:30 WIB
Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah mengusulkan  exit Tol Getaci di wilayahnya berada di Patimuan. Sedangkan pertemuan Tol Getaci, Tol Pejagan dan Tol Yogyakarta berada di Jeruklegi.
Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah mengusulkan exit Tol Getaci di wilayahnya berada di Patimuan. Sedangkan pertemuan Tol Getaci, Tol Pejagan dan Tol Yogyakarta berada di Jeruklegi. /bpjt.pu.go.id/

DESKJABAR - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Kabupaten Cilacap Sujito mengatakan, pihaknya mengusulkan exit Tol Getaci (Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap) di wilayahnya berada di Patimuan.

"Kemudian di Desa Sumingkir Kecamatan Jeruklegi Cilacap juga akan ada persimpangan tol", kata Sujito saat memberikan keterangan pers soal exit Tol Getaci kepada wartawan di Cilacap, Senin yang baru lalu.

Persimpangan tol yang berada di Jeruklegi itu, menurut Sujito sebagai titik pertemuan Tol Getaci dari Bandung, Tol Yogyakarta, dan Tol Pejagan.

Baca Juga: DILEWATI TOL GETACI, Warga 15 Kelurahan di Kota Tasikmalaya akan Terima Uang Ganti Rugi (UGR): INI DAFTARNYA!

Baca Juga: Menyusul Garut, UGR Tol Getaci segera Diberikan ke Warga 17 Desa di Kabupaten Tasikmalaya: AUTO JADI KAYA!

Berdasarkan hasil rapat koordinasi dengan Pemprov Jawa Tengah, kata Sujito usulan exit tol Getaci di wilayah Patimuan sudah diusulkan, sudah dibahas dan sudah disetujui.

“Dulu (exit Tol Getaci) memang awal rencananya ada di Pangandaran. Kita kemudian dapat undangan rapat di provinsi sudah ditarik di Cilacap. Rencana yang kami usulkan dan Insyaallah sudah terakomodir di provinsi, untuk exit tol ada di wilayah Patimuan,” jelas Sujito.

Sujito mengatakan, Tol Getaci yang membentang dari Gedebage (Bandung) hingga Cilacap, di wilayahnya akan melewati sejumlah Kecamatan, mulai dari Patimuan, Kedungreja, Gandrungmangu, Bantarsari, Kawunganten, dan Jeruklegi.

“Dengan exit tol di Patimuan, harapannya dapat menguntungkan Cilacap, termasuk mempermudah akses perekonomian wilayah Cilacap bagian barat,” ujarnya.

Sujito menambahkan, khusus soal trase Tol Cilacap Yogyakarta rencananya melewati sejumlah wilayah kecamatan mulai dari Jeruklegi, Kesugihan, Maos, Sampang, dan Kroya.

"Namun untuk exit tol (Cilacap-Yogyakarta) belum ada kepastian sampai saat ini", kata Sujito seraya menambahkan, ia memperkirakan, Tol Getaci akan lebih dulu dibangun, baru kemudian Cilacap Yogyakarta dan Pejagan Cilacap.

Baca Juga: Kabar Baik Tol Getaci, 4 Desa Terima Uang Ganti Rugi (UGR): Ini Harga Per Meter

Pembebasan lahan jalan terus

Sebagaimana diketahui, jalan Tol Getaci termasuk proyek skala nasional (PSN). Jalan bebas hambatan sepanjang 206,65 km ini menghubungkan dua provinsi yakni Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Pembangunan Tol Getaci yang digadang-gadang akan menjadi tol terpanjang di Indonesia memerlukan biaya investasi sebesar Rp56 triliun.

Pembanguan Tol Getaci akan dilakukan dalam 2 tahap. Tahap pertama Gedebage-Tasikmalaya, dan tahap kedua Tasikmalaya-Cilacap.

Rencana semula, Tol Getaci tahap pertama (Gedebage-Garut-Tasikmalaya) sudah bisa beroperasi pada tahun 2024. Namun karena PT Waskita Karya mundur dari pengusahaan Tol Getaci, proyek Tol Getaci pun harus dilelang ulang.

Direktur Jenderal Bina Marga Hedy Rahadian dalam siaran persnya Februari 2023 lalu megatakan, proses lelang ulang Tol Getaci akan dilakukan April atau paling lambat Mei 2023.

Sebab itu, jelas Hedy pengerjaan konstruksi Tol Getaci yang menghubungkan Jawa Barat dan Jawa Tengah ini baru akan dilakukan awal tahun 2024 tahun depan.

Namun begitu, pengadaan lahan atau pembebasan lahan untuk jalan Tol Getaci (Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap) itu terus berjalan tidak terhambat oleh belum dilaksanakannya proses lelang ulang.

"Yang mundur (pengerjaan) konstruksinya saja. Pengadaan tanah tetap terus berjalan", tegas Hedy Rahadian.

Baca Juga: Ridwan Kamil Maju Lagi di Pilgub Jabar 2024, Pasangannya Belum Tentu Uu Ruzhanul Ulum Lagi

Uang ganti rugi (UGR) mulai dibayarkan

Sejak Desember 2022 lalu, pembayaran uang ganti rugi (UGR) terhadap warga yang lahannya terkena proyek Tol Getaci memang telah dilakukan.

Pada 26 Desember 2022 lalu, warga di dua desa di Kecamatan Paseh Kabupaten Bandung sudah menerima pembayaran UGR atau uang ganti rugi. Dua desa itu yakni Desa Cigentur dan Karangtunggal.

Kemudian pada 13 Maret 2023, UGR telah dibayarkan kepada warga pemilik lahan di Desa Kandangmukti, Kecamatan Leles Kabupaten Garut.

Dan yang paling baru tanggal 14 Maret 2023, UGR diberikan kepada warga yang lahannya terkena proyek Tol Getaci di Desa
Leles, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut.

Jumlah desa yang akan menerima UGR Tol Getaci akan terus bertambah karena sudah ada sejumlah desa di Jabar yang telah melaksanakan musyawarah terkait kesepakatan nilai UGR yang akan diterima.***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x