DESKJABAR - Sebagaimana diketahui, proyek jalan Tol Getaci memang akan lelang ulang April atau Mei 2023. Sebab itu, pengerjaan konstruksi Tol Getaci yang menghubungkan Jawa Barat dan Jawa Tengah ini baru akan dilakukan awal tahun 2024 tahun depan.
Namun begitu, pengadaan lahan atau pembebasan lahan untuk jalan Tol Getaci (Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap) itu terus berjalan tidak terhambat oleh belum dilaksanakannya proses lelang ulang.
"Yang mundur (pengerjaan) konstruksinya saja. Pengadaan tanah tetap terus berjalan", tegas Direktur Jenderal Bina Marga Hedy Rahadian dalam siaran persnya Februari 2023 lalu.
Hal senada juga dikatakan Gubernur Jabar Ridwan Kamil pada saat melakukan kunjungan kerja ke Tasikmalaya akhir Februari 2023 lalu.
Menurut Kang Emil panggilan akrab Ridwan Kamil, pembebasan lahan proyek Tol Getaci Tahap 1 (Gedebage Tasikmalaya) saat ini sudah sampai wilayah Garut.
"Pembebasan lahan baru sampai Garut, lanjut ke Tasikmalaya. Kabar baiknya pembangunan tol ini (Tol Getaci) jalan terus sampai sekarang," tegas Ridwan Kamil.
Sejak Desember 2022 lalu, pembayaran uang ganti rugi (UGR) terhadap warga yang lahannya terkena proyek Tol Getaci memang telah dilakukan.
Tercatat warga di dua desa di Kecamatan Paseh Kabupaten Bandung sudah menerima pembayaran UGR atau uang ganti rugi. Dua desa itu yakni Desa Cigentur dan Karangtunggal.
Dengan demikian, hingga hari ini Kamis 16 Maret 2023 sudah ada 4 desa yang telah menerima UGR. Masing-masing 2 desa di wilayah Kabypaten Bandung dan 2 desa lagi di Kabupaten Garut.
Daftar 4 Desa yang Sudah Terima UGR Tol Getaci
Adapun daftar 4 desa selengkapnya yang sudah menerima UGR itu adalah sbb:
Kabupaten Bandung
1. Desa Cigentur, Kecamatan Paseh
- Luas lahan: 5.677 meter persegi
- Dibayarkan pada: 26 Desember 2022
2. Desa Karangtunggal, Kecamatan Paseh
- Luas lahan: 7.660 meter persegi
- Dibayarkan pada: 26 Desember 2022
Kabupaten Garut
1. Desa Kandangmukti, Kecamatan Leles
- Luas lahan: 3,08 hektare
- Dibayarkan pada: 13 Maret 2023
2. Desa Leles, Kecamatan Leles
- Luas lahan: 5,28 hektare
- Dibayarkan pada: 14 Maret 2023
Jumlah desa yang akan menerima UGR dipastikan akan terus bertambah karena sudah ada sejumlah desa yang telah melaksanakan musyawarah terkait kesepakatan nilai UGR yang akan diterima.
Baca Juga: Ridwan Kamil Maju Lagi di Pilgub Jabar 2024, Pasangannya Belum Tentu Uu Ruzhanul Ulum Lagi
Antara lain Desa Padamukti, Kecamatan Solokan Jeruk, Kabupaten Bandung dan Desa Tegal Sumedang, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung.
Warga yang lahannya terkena proyek Tol Getaci di desa itu hanya tinggal menunggu proses pembayaran UGR yang menurut informasi akan dilakukan pada April 2023.
Harga Per Meter UGR Tol Getaci
Lantas, berapa Harga Per Meter UGR yang diberikan kepada warga di 4 desa yang terkena proyek Tol Getaci? Sebuah sumber menyebutkan, UGR yang di terima tidak akan sama.
"Karena penentuan harga di tentukan dari kondisi dan karakteristik serta factor lain yang mempengaruhi lahan yang terkena proyek jalan Tol Getaci", katanya.
Itu pula sebabnya, dalam pembayaran UGR di Desa Leles, Kecamatan Leles, Garut yang dilakukan pada Selasa 14 Maret 2023, kisaran Harga Per Meter UGR Tol Getaci bervariasi.
Baca Juga: Dampak Ekonomi Tol Getaci, Diprediksi Mampu Kembalikan Minat Masyarakat ke Industri Properti
Harga Per Meter ada yang dihargai Rp 450 ribu, Rp 630 ribu Rp 700 ribu, dan Rp 1,1 juta. Rp 1,5 juta. Dan ada pula bangunan Pos Yandu yang dibayar Rp 2,3 juta per meter.
Sementara di Desa Tegal Sumedang, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, harga Per Meter UGR Tol Getaci yang disepakati konon sekitar Rp 1,4 juta.
Jalan Tol Getaci yang menghubungkan Provinsi Jabar dengan Jateng ini membentang dari Gedebage (Bandung), Tasikmalaya, Garut hingga Cilacap.
Jalan Tol Getaci sepanjang 206,65 km ini akan menjadi jalan tol terpanjang di Indonesia. Pembang8nannya dibagi ke dalam 2 tahap. Tahap 1 Gedebage-Tasikmalaya dan Tahap 2 Tasikmalaya-Cilacap.***