Network
DESKJABAR – Tol Cisumdawu hampir rampung dan beberapa bulan lagi sudah bisa beroperasi penuh yang akan mempercepat akses lalu lintas dari Kota Bandung ke wilayah Cirebon dan sekitarnya.
Khususnya akses lalu lintas ke Bandara Internasional Kertajati yang sudah bergairah kembali dengan menjadi pintu gerbang keberangkatan Jemaah Umroh asal Jawa Barat.
Belum lagi, pemerintah juga berencana akan segera membangun jalan tol akses ke pelabuhan laut Patimban, Subang sepanjang 37,05 kilometer.
Lalu bagaimana perkembangan megaproyek Rebana Metropolitan yang akan dibangun di kawasan segitiga emas yakni Cirebon-Subang-Majalengka?
Pembangunan tol Cisumdawu yang membuka akses ke Bandara Kertajati dan akses tol ke Pelabuhan Patimban, adalah menjadi titik awal perwujudan pembangunan kawasan segitiga emas Rebana yakni Cirebon,Subang dengan Patimban, dan Majalengka dengan Bandara Kertajati.
<H2>Tol Cisumdawu Beroperasi Penuh Tahun 2023</H2>
Mengutip dari kantor berita Antara, dalam Rapat Kerja dengan Komisi V DPR RI pada 17 Januari 2023, Menteri PUPR Basuki Hadimuldjono menyatakan bahwa tol Cisumdawu bisa beroperasi penuh pada akhir Februari 2023.
"Mudah-mudahan Cisumdawu ini secara total bisa kita operasikan pada akhir Februari tahun ini," ujar Basuki.
Pembangunan tol Cisumdawu sepanjang 62 kilometer yang membentang dari Cileunyi, Sumedang-Dawuan, sebagian besar hampir rampung. Hanya tinggal pembangunan kontruksi di seksi 5B di kawasan Congeang-Ujungjaya, pembangunan mesti dikebut.
Di kawasan ini memang ada pembangunan 3 jembatan yakni Jembatan Cikondang, Jembatan Congeang, dan Jembatan Kedondong. Jembatan Kedondong merupakan jembatan terpanjang di tol ini yang membentang sepanjang 743,5 meter.
Sampai saat ini baru seksi 1 hingga seksi 3 yang sudah beroperasi yakni dari Cileunyi hingga Sumedang.
<H2>Tol Akses Pelabuhan Patimban Siap Dibangun</H2>
Kementerian PUPR tahun lalu menyatakan harapannya pembangunan konstruksi tol akses Patimban akan dimulai pada awal tahun 2023.
Jalan Tol Akses Patimban merupakan solicited project yang menghubungkan Pelabuhan Patimban dengan Jalan Tol Trans Jawa ruas Cikopo – Palimanan. Termasuk dalam Proyek Strategis Nasional (Perpres Nomor 109 Tahun 2020), Jalan Tol Akses Patimban akan mendukung Pelabuhan Patimban dan pengembangan wilayah di sekitar.
Tol akses Pelabuhan Patimban dirancang membentang 37,05 kilometer dengan anggaran sebesar Rp 5,03 triliun.
Jalan tol ini dirancang untuk meningkatkan aktivitas ekspor yang bersumber dari kawasan industri di sekitar Cikarang-Cibitung-Karawang hingga Cikampek menuju Pelabuhan Patimban.
Dari laman Kementerian PUPR, pemenang lelang sudah diumumkan pada 12 Desember 2022. Pemenangnya adalah konsorsium beranggotakan PT Jasa Marga, PT Nusa Raya Cipta, PT Subang Sejahtera, PT Wijaya Karya, PT Adhi Karya, dan PT PP.
BIJB Kertajati dalam akun Instagram resminya 5 hari lalu, kembali menayangkan video ilustrasi tentang megaproyek kawasan segitiga emas Rebana Metropolitan.
Postingan tersebut berkaitan dengan banyaknya netizen yang menanyakan tentang kawasan Rebana Metropolitan.
“Rebana Metropolitan berada di kawasan utara/timur laut Jawa Barat yang meliputi 7 wilayah,” tulisnya.
“Bandara Kertajati dan Subang (Patimban) menjadi pusat pertumbuhan untuk konektivitas dan logistik,” tambahnya.
Pada 29 Maret 2021, Gubernur Jabar, Ridwan Kamil saat itu mengumumkan bahwa Presiden Jokowi menyetujui penyusunan Peraturan Presiden (Perpres) Percepatan Pembangunan Jawa Barat. Perpres tersebut merupakan tindak lanjut atas potensi perekonomian dari kawasan Regional Metropolitan Rebana di Jawa Barat.
Kawasan Rebana digadang-gadang akan menjadi kota metropolitan ketiga di Jawa Barat setelah (Bodebek) yakni Bogor, Depok, Bekasi serta Bandung Raya. Rebana diharapakan akan menjadi wilayah regional paling lengkap di Indonesia. Total kawasannya mencakup 43.913 hektar.
Terdapat Pelabuhan Internasional Patimban sebagai pintu penggerak ekonomi skala regional di Jawa Barat juga berdekatan dengan Bandara Internasional Kertajati yang fungsinya tidak hanya mengangkut penumpang dan kargo, namun juga difungsikan untuk perawatan pesawat atau Maintenance, Repair, Overhaul (MRO).***
