Gejala serangan penyakit LSD pada sapi dan kerbau
Disebutkan drh Supriyanto, LSD menyerang ternak sapi dan kerbau, dengan gejala klinis kulit berbenjol lalu melepuh.
Munculnya penyakit LSD, dikatakan, disebarkan melalui kontak langsung dan perantara vektor (lalat dan nyamuk), namun penyebaran lebih banyak dikarenakan vector, yaitu virus.
Faktor yang paling berpengaruh dalam timbulnya LSD di dalam satu wilayah, dikarenakan pemasukan (lalu lintas) ternak sakit ke dalam populasi.
Di Jawa Barat, menurut drs Supriyanto, kasus dilaporkan pada ternak perah di Kabupaten Bandung.
Dikatakan, pengendalian yang dilakuan pada saat itu, dengan pelaksaan ring vaksinasi dalam radius 2 km pada seluruh ternak.
Baca Juga: Manfaat Teh Putih Bagi Kesehatan, di Bogor Diminati Orang Timur Tengah Saat Wisata Perkebunan
Belum reda PMK, muncul LSD
Munculnya penyakit LSD pada sapi dan kerbau, menyusul terjadinya penyakit mulut dan kuku (PMK) pada sapi, kerbau, domba, dan kambing di Indonesia.
LSD merupakan penyakit kulit infeksius disebabkan Lumpy Skin Disease Virus (LSDV), yakni virus bermateri genetic DNA dari genus Capripoxvirus dan family Poxviridae.
Apakah LSD berbahaya bagi manusia ?
Ketika kabar munculnya penyakit LSD mulai terjadi Maret 2022, pihak Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan bahwa penyakit tersebut tidak berbahaya bagi kesehatan manusia.