Kepala Satuan Polair Polres Pangandaran AKP Sugianto membenarkan, gelombang air laut meluap di beberapa titik di Kabupaten Pangandaran. Hal ini diakibatkan karena sedang memasuki musim pancaroba.
Menurut Sugianto, tinggi gelombang air laut mencapai 4 hingga 6 meter. Sebab itu, para wisatawan diimbau untuk sementara tidak melakukan aktivitas berenang.
Begitu juga para nelayan diharapkan jangan melaut dulu apabila gelombang masih terlihat tingga, karena dikhawatirkan adanya gelombang pasang susulan.
Kalaupun pada pekan-pekan ini kondisi ombak masih terus tinggi, para nelayan setempat harus mengantisipasi betul jika mau pergi ke tengah laut.
Baca Juga: PANGANDARAN: Inilah 4 Tempat Wisata Body Rafting yang Mengasyikan, Cek Tiket dan Lokasi
Dari informasi yang diperoleh, terjangan gelombang pasang air laut yang paling tinggi terjadi di pantai Batuhiu. Di sana, sejumlah kios dan warung-warung terdampak.
Di wilayah pantai Pangandaran sendiri, gelombang pasang air laut sempat menghanyutkan bangku dan meja yang berada di Kampung Turis.
Dari pantai Legokjawa yang berjarak sekitar 30 km dari Pangandaran dikabarkan ada sebuah jembatan yang ambruk akibat diterjang gelombang pasang air laut. Selain kerugian materi, tidak ada laporan korban jiwa.
Meskipun terjadi gelombang pasang air laut, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pangandaran Tonton Guntari mengatakan, objek wisata Pantai Pangandaran tetap dibuka.
Tonton mengimbau kepada masyarakat agar tidak menerima informasi yang simpang siur atau hoax. "Gelombang ombak memang besar pada musim pancaroba di beberapa titik," katanya.