Namun kedua janji orang nomor satu di Polda Jabar itu tidak ada yang menjadi kenyataan. Kapolda Irjen Pol Suntana belum bisa menepati janjinya.
Dan yang terbaru, tepatnya Senin 1 Agustus 2022 saat menyaksikan vaksinasi di Mapolres Purwakarta, Kapolda Jabar Suntana menegaskan bahwa untuk mengungkap kasus Subang pihkanya dibantu BIN, Densus 88 serta FBI.
“Berkali-kali saya sampaikan kepada masyarakat, penanganan kasus ada yang cepat ada pula yang lambat. Bukan berarti kami mendiamkan kasus ini," kata Suntana saat itu.
Agustus pekan lalu, ada kabar menggembirakan jika polisi berhasil menangkap terduga pelaku kasus Subang seorang pria anak buah kapal (ABK) berinisial S.
Namun tak sampai sehari, setelah diperiksa sosok pria berinisial S itu dilepaskan kembali oleh polisi karena tidak cukup bukti.
Baca Juga: Sambutan Hangat Jokowi untuk Timnas U 16 di Istana Merdeka, Piala AFF U 16 : Kado untuk Indonesia!
Skenario yang Tak Bersalah Dipersalahkan
Berlarutnya pengungkapan kasus Subang, mengingatkan kepada apa yang dikatakan Profesor (Prof) Adrianus Meliala, kriminolog dari Departemen Kriminologi Universitas Indonesia (UI).
Pada acara live ‘Forensic Talk’ dengan tema ‘Kasus Subang’ yang diselenggarakan Pusat Forensik Terintegrasi Universitas Indonesia (UI) awal November 2021 tahu lalu, Adrianus Meliala mengkhawatirkan jika lambatnya pengungkapan kasus Subang karena adanya niat buruk menghilangkan barang bukti.
“Atau ada skenario, yang ujung-ujungnya orang yang tidak bersalah dipersalahkan dan orang yang salah justru bisa bebas”, kata Adrianus Meliala kala itu.