"Saya salah. Ternyata itu satu jenazah. Setelah (jenazah) dimakamkan, dibongkar lagi dan diperiksa lagi oleh teman saya. Saya ikut untuk memastikan lagi. Ternyata satu jenazah," kata Sumy Hastry.
Menurut dia, masyarakat sekarang semakin tahu pentingnya autopsi pada jenazah yang diduga korban tindak pidana.
"Banyak banget masyarakat yang minta (bantuan autopsi) dan saya selalu bilang, 'lapor dulu ke polisi'," ucapnya.
Dalam melakukan autopsi, Sumy Hastry bisa menjadi operator sendirian atau kadang berdua dengan dokter forensik lain.
Saat melakukan autopsi, tim akan mengeluarkan jantung, hati, usus, dan organ tubuh lain untuk dilihat normal tidaknya organ tersebut.
Tim yang melakukan autopsi 4-5 orang. Ada asisten yang bertugas menjahit luka, membersihkan organ-organ tubuh, memandikan jenazah, dan mendokumentasikan dalam bentuk foto.
Menurut Sumy Hastry, setiap selesai autopsi, semua organ tubuh seperti jantung, hati, usus, dan lain-lain, dikembalikan sesuai tempatnya semula.***