Danu sepertinya melihat konten tersebut dan kemudian memberikan jawaban kepada Freddy Sudaryanto.
"Oh begini bang, kan waktu, waktu di makam itu, saya kan tidak tahu, kalau bapak Yosef datang, karena saya lagi baca Yasin," kata Danu.
Memang saat itu, Danu bersama keluarga datang lebih dulu, daan kemudian keluarga Pak Yosef datang.
Kata Freddy Sudaryanto jika dilihat dari segi psikologis, kalau ada orang yang misalkan bermusuhan.
"Bukan hanya pak Yosef dan Danu, saya juga pernah. Kalau kita punya musuh jadi berat untuk melangkah, ruang jadi menyempit kalau punya musuh," kata Freddy Sudaryanto.
Kata Freddy Sudaryanto, jangankan untuk berbicara langsung, ini dari kebanyakan orang, kalau punya musuh, malas untuk bertemu apalagi berpapasan.
Dan untuk mengajak bicara duluan itu butuh kesiapan mental yang sangat prima. Apalagi sama sama tidak merasa bersalah.
"Untuk bisa menyapa pertama itu tidak gampang itu, itu perlu seseorang yang punya hati baik, hati bersih, mind set yang luas, keterbukaan, itu perlu mental yang kuat," kata Freddy Sudaryanto.
Pak Yosef bilang Danu tidak menyapa dan sebagainya. Dan kalau pun posisi saya kata Freddy Sudaryanto ada di Danu, mungkin berat juga untuk mendahului menyapa.
"Walaupun secara etika yang muda itu hormat kepada yang tua, itu secara etika dalam keadaan normal," kata Freddy Sudaryanto.