"Motifnya banyak kemungkinan sih ya, bisa harta, bisa kedudukan, bisa kecemburuan dan banyak lagi. Yang jelas motif itu jelas ada, tapi entah motif apa yang menjadi landasan," kata dia.
Berbicara uang tunai Rp 30 Juta, kata dia, yang tidak dibawa oleh pelaku, bukan berarti itu motifnya bukan karena harta. Harta juga, bisa jadi.
Baca Juga: UPDATE KASUS SUBANG, Polda Jabar Akui Pengungkapan Kasus Masih Jalan Ditempat
"Tapi mengapa pelaku yang menjadi eksekutor menyimpan cerita (Rp 30 Juta itu) mungkin agar tidak kelihatan kalau motifnya karena harta sehingga bisa mengaburkan terungkapnya pelaku. Saya menduga pelaku ini sepertinya pintar memainkan peran," ungkapnya.
"Kalau ceritanya kayak begini, terus saya analisa dari kronologi awal pelaku sepertinya orang dekat atau masih internal keluarga," kata Ammati menambahkan.
Selain itu, kata Ammati, perlunya ketegasan di pihak kepolisian. Penyelesaian pengungkapan kasus tersebut mau tidak mau harus segera menemukan titik terang.
"Jika sampai tidak terungkap, ya artinya kinerja kepolisian dipertaruhkan. Publik yang nantinya akan menilai," ucapnya.
"Yang salah akan tetap salah, begitupun sebaliknya. Itu hukum alam. Kalau memang suatu kebenaran, lambat laun akan terlihat jika itu benar, dan sebaliknya pula," tambah Ammati.
Baca Juga: 3 Orang Ini Angkat Bicara, Awas Jangan Usik Orang Sunda, Pernyataan Arteria Dahlan Menuai Protes
Sekilas informasi