NASIB Danu, Yoris, Yosef, + Bu Mimin Tinggal Hitungan Hari, Pakar Hukum BONGKAR Keterlibatan di KASUS SUBANG

- 13 Januari 2022, 06:03 WIB
Dari Kiri: Yosef, Yoris, Danu dan Bu Mimin merupakan orang terdekat, apakah mereka masuk lingkaran dari kasus Subang?
Dari Kiri: Yosef, Yoris, Danu dan Bu Mimin merupakan orang terdekat, apakah mereka masuk lingkaran dari kasus Subang? /kolase

DESKJABAR- Hal yang terbaru dibongkar Pakar Hukum soal dugaan keterlibatan Danu, Yoris, Yosef dan Bu Mimin dalam kasus pembunuh ibu dan anak di Subang berujung meninggal tak wajar Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) alias Amel.

Pakar Hukum menganalisa mengenai sketsa wajah pelaku pembunuh ibu dan anak di Subang yang disebar oleh Polda Jabar dikaitkan dengan teori orang terdekat dan juga dikaitkan dengan beberapa kasus yang terjadi di Indonesia. Salah satunya kejadian pembunuhan hakim di Medan.

Teori yang diambil adalah kasus pembunuhan selalu dikaitkan dengan orang dekat, lalu apakah ada korelasinya teori tersebut dengan kasus pembunuh ibu dan anak di Subang? Hal tersebut dibongkar pakar hukum pidana dan juga praktisi hukum yang berpengalaman dalam membongkar kasus kasus keji salah satunya kasus pembunuhan.

Baca Juga: Mengapa Anak Indigo Bisa Melihat Makhluk Halus ? Begini Penjelasan Ustadz Abdul Somad

Kisah pembunuhan Medan, apa mirip kasus Subang?

Pakar hukum pidana, DR Heri Gunawan saat diwawancara khusus oleh DeskJabar.com pada Rabu 12 Januari 2022 petang.

Heri Gunawan menganalisa kasus pembunuh ibu dan anak di Subang. Dalam beberapa analisanya dia terlebih dahulu menceritakan soal kasus kejadian pembunuhan di Medan yang menewaskan Jamaludin hakim PN Medan.

Pada tahun 2019, dikejutkan dengan adanya kasus pembunuhan terhadap Hakim Pengadilan Negeri Medan (PN Medan) bernama Jamaludin (55). Kasus pembunuhan hakim PN Medan itu viral dan menjadi perhatian publik.

Jamaludin tewas ditemukan di kebun sawit di Dusun II Namo Bintang, Desa Suka Dame Kecamatan Kutalimbaru Deli Serdang Medan. Saat ditemukan Jamaludin masih menggunakan baju olahraga, ditemukan sudah tak bernyawa dengan badan penuh luka di mobilnya.

Zuraida Hanum (41), istri Jamaludin melihat jenazah suaminya di rumah sakit bahkan saat itu dia menangis saat mengetahui dengan kepala suaminya tewas dalam kasus pembunuhan.

Korban Jamaludin dan Zuraida menikah sejak tahun 2011 beranak satu. Seiring perjalanan rumah tangga, Zuraida cemburu, karena suaminya selingkuh dengan perempuan lain.

Merasa sakit hati, Zuraida menjalin hubungan asmara dengan Jefri Pratama (42) sejak tahun 2018. Jefri merupakan sopir dari istrinya.
Amarah memuncak hingga berniat membunuh suaminya. Pembunuhan berencana dirancang dengan matak berbagai pertemuan pun dilakukan.

Baca Juga: MENANTI KASUS SUBANG TERUNGKAP, Sopir Angkot pun Ikut Geram, Dede: Pelakunya Seperti Sering Lihat Mayat

Diajak Selain Jefri juga Reza (29) untuk ikut dalam rencana pembunuhan, setelah sepakat membunuh Jamaludin.

Kedua eksekutor lalu datang ke rumah Jamaludin dan bersembunyi, Zuraida yang mengatur strategi. Pukul 01.00 WIB dinihari aksi pembunuhan pun dilakukan, Jamaludin yang sedang tidur langsung dieksekusi dengan cara dibekap hingga tak bernapas lagi dan meninggal dunia.

Proses pembunuhan dari awal hingga meninggal sekitar 2 jam, lalu pukul 03.00 WIB setelah berdikusi mayat korban dibuang dan ditinggalkan bersama mobilnya oleh pelaku.

Kasus ini pun terbongkar hingga akhirnya istri korban, Zuraida Hanum divonis mati. Kasus ini dilatarbelakangi oleh hubungan rumah tangga yang tidak harmonis.

Analisa DR Heri Gunawan ungkap Kasus Subang

Menurut pakar hukum Heri Gunawan kasus pembunuhan di Indonesia dan memang berdasarkan teori kriminolog bahwa memang kasus pembunuhan selalu di latar belakangi oleh asmara, harta dan selalu ada keterkaitan dengan orang terdekat.

Namun tentu saja tidak semuanya kasus pembunuhan terjadi seperti itu, tapi kebanyakan seperti itu.

Ketika ditanya soal kasus pembunuh biu dan anak di Subang, yang menewaskan Tuti dan Amel dan polisi telah memeriksa orang terdekat Yosef, Yoris, Danu dan Bu Mimin dan beberapa saksi lainnya.

Teori orang terdekat dan dilatar belakangi harta atau asmara bisa saja terjadi di kasus manapun termasuk kasus pembunuhan Subang.

Pakar Hukum dan Praktisi Hukum DR Heri Gunawan
Pakar Hukum dan Praktisi Hukum DR Heri Gunawan yedi supriadi

Namun perannya biasanya orang terdekat tidak langsung tapi sebagai otak atau dalang dari kasus pembunuhan.

Dikaitkan dengan sketsa wajah pelaku pembunuh ibu dan anak di Subang yang disebar Polda Jabar, menurut Heri Gunawan adalah sebagai eksekutornya.

"Lihat saja pembunuhan kasus hakim Jamaludin di Medan kan orang terdekatnya yakni istri korban tidak melakukan pembunuhan, tapi menyuruh orang lain, tapi dia adalah selaku otak dari pembunuhan tersebut," ujar DR Heri Gunawan.

Kembali lagi ke kasus Subang, menurut Heri Gunawan ini merupakan kasusnya mirip mirip dengan kasus Medan, sketsa yang disebar itu adalah eksekutornya. Orang terdekat atau siapapun yang jadi otak pembunuhan tidak akan ditangkap kalau eksekutornya belum ditangkap.

Baca Juga: ADA APA dengan Rohman Hidayat, Keluarkan Pernyataan Ini Soal YOSEF dan YORIS di Kasus Subang

"Kasus pembunuhan hakim Jamaludin butuh beberapa bulan, meski polisis sudah mencurigai pelakunya adalah orang terdekat yakni istri korban, namun karena eksekutornya belum ditangkap sehingga orang terdekat itu tidak bisa ditangkap, jadi menunggu dulu pelakunya ditangap," ujarnya.

Heri Gunawan pun merasa yakin di kasus Subang ini Polda Jabar masih menunggu untuk menangkap terlebih dahulu eksekutor pembunuhannya. Setelah eksekutor ditangkap baru merembet ke orang terdekat.

"Logika aja kalau orang lain membunuh tanpa ada masalah atau sebab tidak mungkin, apalagi kan sudah jelas dalam Kasus Subang tidak ada unsur perampokan mengingat uang Rp 30 juta aja tidak dibawanya, berarti ada rangkaiannya dari orang terdekat menyuruh orang terjauh (eksekutornya)," ujar Heri Gunawan.

Dijelaskan Heri Gunawan, sepanjang Polda Jabar tidak bisa menangkap pelaku eksekutornya, maka pembunuhan kasus Subang tidak akan terungkap meski polisi meyakini ada orang terdekat terlibat.

"Kapolda Jabar saja ke media kan sudah menyebut sudah mengantongi nama nama orang yang terlibat kasus pembunuhan Subang. Berarti tinggal menunggu eksekutornya yang ditangkap, dipastian nama yang sudah dikantongi itu akan dibuka," ujarnya.

Kronologi kasus Subang

Untuk mengingatkan lagi, kasus pembunuh ibu dan anak di Subang yang menewaskan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu terjadi pada 18 Agustus 2021 dinihari.

Kasus pembunuhan Subang terbilang sadis, pelaku berjumlah lebih dari dua orang itu mengeksekusi Tuti dan Amel di rumahnya di Kampung Ciseuti Jalan Cagak Kabupaten Subang.

Setelah dibunuh korban lalu dimandikan dan dimasukan ke dalam mobil bagasi alphard yang diparkir di depan rumahnya.

Kasus pembunuhan itu baru diketahui oleh suami korban, Yosef yang baru saja datang habis menginap di rumah istri mudanya Mimin. Rencana Yosef mau mengambil stik golf tapi ternyata rumahnya sudah berantakan dan terlihat ada ceceran darah.

Yosef yang saat itu mengira istrinya Tuti dan anaknya Amel diculik,  lalu bergegas datang ke kantor polisi Jalan Cagak untuk melaporkan kejadian itu. 

Baca Juga: Bikin Merinding, Pendaki Ini Melihat Banyak Sosok, Hingga Lihat Pramugari Tembus Pandang di Gunung Salak

Namun ternyata bukan peculikan tapi pembunuhan karena di lokasi istri dan anaknya sudah tewas ditemukan dibagasi mobil alphard.

Sejak kejadian itu polisi terus melakukan pengungkapan dan hingga lima bulan ini belum juga terungkap siapa pelaku, dalang otak pembunuhan kasus pembunuh ibu dan anak di Subang tersebut.***

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: Berbagai Sumber Wawancara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah