MENGUNGKAP KASUS PEMBUNUH SUBANG, Pelaku Sangat Profesional, Achmad Taufan: Siapa yang Menyuruh Pelaku?

- 3 Januari 2022, 08:58 WIB
Situasi olah TKP kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang. Pelaku diduga profesional.
Situasi olah TKP kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang. Pelaku diduga profesional. /Youtube Ryzan Akaleza/

DESKJABAR – Sejak tim penyidik Polda Jabar merilis sketsa terduga pembunuh ibu dan anak di Subang dengan korban Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu alias Amel, berbagai opini dan analisis tentang sang pelaku pun berkembang.

Dalam kasus Subang terupdate, kuasa hukum M Ramdanu alias Danu, yaitu Achmad Taufan menyatakan, pihaknya sudah melakukan kajian. Berdasarkan kajiannya, pelaku sangat profesional dan berasal dari luar.

"Kalau pelaku dari luar yang melakukan ini, berarti ada yang suruh. Siapa yang menyuruh pelaku, tujuannya apa, motifnya apa? Ini yang kami berharap ke depan kepolisian bisa mengungkap itu," tuturnya.

Baca Juga: Saksi Kasus Subang: Yosef, Yoris, Danu, Alami Gangguan Kejiwaan? Begini Analisis Psikolog dan Psikiater

Baca Juga: SKETSA TERDUGA PEMBUNUH SUBANG, Picu Debat Panas Rohman Hidayat dengan Achmad Taufan

Pernyataan Achmad Taufan itu terungkap dalam video berjudul Miripkah Danu Di Sketsa itu⁉️|Heri Susanto yang tayang di kanal YouTube Heri Susanto, Minggu, 2 Januari 2022.

Seperti diberitakan DeskJabar.com, berdasarkan sketsa yang diriolis Polda Jabar, pelaku adalah pria berambut pendek gaya oppa Korea.

Gambar sketsa menunjukkan sisi wajah dan tampak belakang. Pria tersebut mengenakan kemeja bermotif kotak-kotak berwarna gelap.

Lebih lanjut Achmad Taufan menyatakan tidak ingin berdebat soal sketsa. Ia justru bersyukur rilisnya sketsa menunjukkan dengan adanya progress penyidikan kasus Subang. 

"Dari sketsa kita berharap ada lagi yang lebih jelas. Ada tampak muka supaya bisa ketahuan siapa orang tersebut," ujar Achmad Taufan.

Salah satu aksesori yang dikenakan terduga pelaku pembunuh ibu dan anak di Subang dalam sketsa yang dirilis tim penyidik Polda Jabar adalah baju kotak-kotak. 

Achmad Taufan menegaskan bahwa Danu tidak mirip dengan sosok yang ada di sketsa. Danu pun tidak memiliki baju kotak-kotak hijau seperti yang ada di deskripsi sketsa. 

Ia juga menegaskan bahwa tidak ada kamus di kantor hukumnya untuk menuduh siapa pun. Semua masih berstatus saksi dan berlaku azas praduga tidak bersalah. 

"Buat apa kita saling menuduh, kita saling mengarahkan. Nggak adalah. Apapun  nanti penetapan polisi, siapa pun tersangkanya, pasti harus kita dorong terus untuk sampai ketemu siapa pelaku, siapa aktor di belakang pelaku, dan motifnya apa," tuturnya.

Baca Juga: SKETSA TERDUGA PEMBUNUH SUBANG tak Punya Nilai Signifikan, Berikut Alasan Kriminolog Unpad Yesmil Anwar

Ia mengajak semua kalangan untuk mendorong dan mendukung tim penyidik polisi agar bisa menyelesaikan dan mengungkap kasusnya.

Sebelumnya, Achmad Taufan pernah mengatakan, jika Danu dari awal disinyalir melakukan pembunuhan di kasus Subang, sangat mudah bagi Polda Jabar untuk menangkap dan segera menetapkan Danu sebagai tersangka.

"Danu ini orang baik dan sangat polos. Kami akan fokus benar-benar mengawal Danu. Tidak hanya di kasus Subang, tetapi mengawal Danu, bagaimana caranya ini anak bisa sukses dan ke depan membanggakan orangtua," tuturnya.

Achmad Taufan juga menyatakan, sudah memiliki blueprint yang akan dibeberkan ke publik jika pihak kepolisian sudah mengumumkan tersangka kasus pembunuh ibu dan anak di Subang.

Pembunuh bayaran biasanya pelaku profesional 

Pakar hukum pidana Dr Musa Darwin Pane pernah pula menyebutkan kelihaian pelaku menyebabkan polisi sulit mengungkap kasus ini. Ia juga menduga terduga pembunuh ibu dan anak di Subang eksekutornya adalah algojo bayaran.

Berdasarkan pemaparan kepolisian yang disampaikan kepada media masa, ia juga memperkirakan pelakunya tidak hanya satu orang dan sudah direncanakan matang.

Menurut Musa Darwin Pane, perencanaan matang dan strategi eksekusi dengan menghilangkan jejak, biasanya dilakukan oleh pelaku profesional. Bisa saja pelaku eksekutornya adalah pembunuh bayaran.

"Eksekusinya bisa saja dilakukan pembunuh bayaran. Hanya pelaku utama tetap saja orang terdekat yang mengetahui gerak-gerik korban," ujarnya yang dilansir DeskJabar, 12 Oktober 2021.

Baca Juga: Kasus Subang Masih Spekulatif dan Kurang Alat Bukti? Kriminolog Yesmil Anwar: Forensik Digital Harus Diulang

Sementara itu, staf pengajar di Thailand, Anjas justru mempertanyakan keprofesionalan terduga pembunuh.

"Seandainya mereka ini benar-benar pembunuh profesional, seharusnya mereka tidak perlu memandikan korban. Mereka bisa mengeksekusi dengan sangat bersih, dengan sarung tangan, itu (sidik jari) sudah bisa dihindari," kata Anjas dalam video YouTube di kanal Anjas di Thailand yang diunggah pada Sabtu, 27 November 2021.

Sketsa tampak depan terduga pembunuh

Seperti diberitakan DeskJabar.com sebelumnya, kuasa hukum Yosep dan Yoris, yaitu Rohman Hidayat menyebutkan sketsa dugaan pembunuh yang dikeluarkan Polda Jabar tidak cocok dengan Yosep dan Yoris.

"Tampilan Yosep dan Yoris apakah cocok dengan sketsa yang disampaikan Polda? Saya pikir klien saya tidak ada kecocokan dengan identifikasi terduga dari Polda. Tuduhan kepada klien saya sebagai pelaku sudah terbantahkan dengan sketsa itu," tuturnya.

Menurut dia, sketsa itu sekaligus mematahkan fitnah terhadap Yosep, Yoris, Mimin, juga Arigi.

Rohman Hidayat juga memiliki keyakinan bahwa tim penyidik sudah memiliki sketsa bagian depan dan kiri wajah terduga pembunuh ibu dan anak di Subang.

"Saya meyakini penyidik Polda Jabar sudah mempunyai sketsa wajah bagian depan dan samping kiri," ucap Rohman Hidayat kepada DeskJabar.com, Jumat, 31 Desember 2021.

Menurut Rohman Hidayat, hal itu menjadi dasar Kapolda Jabar memastikan akan mengungkap kasusnya pada awal tahun 2022.

Baca Juga: KASUS SUBANG TERUPDATE, Polisi Punya Sketsa Wajah Tampak Depan Terduga Pembunuh? Begini Kata Rohman Hidayat

"Kapolda saja sudah memastikan akan diumumkan awal 2022, berarti kan sudah jelas mengenai wajah terduga kasus Subang. Jadi sketsa wajah tampak depan juga sudah punya," ujarnya.

Menurut Rohman Hidayat, kliennya, yaitu Yosep dan Yoris, juga siap untuk kembali memberikan keterangan bila diperlukan polisi terkait kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang dengan korban Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah