UPDATE KASUS SUBANG TERKINI: Benarkah Sketsa Wajah  bukan Bukti Akurat?, Simak Disini

- 3 Januari 2022, 06:20 WIB
Anjas di Thailand melakukan analisa sketsa terduga pelaku kasus pembunuhan di Jalancagak, Subang.
Anjas di Thailand melakukan analisa sketsa terduga pelaku kasus pembunuhan di Jalancagak, Subang. /YouTube Anjas di Thailand


DESKJABAR - Rilis sketsa wajah pelaku pembunuh ibu dan anak di Subang oleh  Polda Jabar, menurut Anjas di Thailand ditemukan banyak perbedaan.

Anjas mengatakan, rilis tersebut hanya menampilkan bagian samping wajah serta belakang terduga pelaku pembunuh ibu dan anak di Subang.

"Kenapa dalam sketsa itu tidak ditampilkan bagian wajah depan, Ini yang menjadi pertanyaan besar," tutur Anjas.

Di kanal YouTube miliknya yang dirilis 2 Januari 2022 dengan judul, INILAH SKETSA WAJAH DEPAN PELAKU SUBANG ??, Anjas memaparkan pembahasan dari pakar Universitas Padjadjaran Bandung, Profesor Yasmin Anwar. Disebutkannya, yang menjadi pertanyaan besar saat dirilis sketsa wajah pelaku adalah wajah depan.

Baca Juga: TERUPDATE TABRAK LARI DUA SEJOLI NAGREG: Hari Ini Rekonstruksi Dilakukan, Motif Kolonel P Dikejar

Disebutkan, ketika polisi merilis sketsa wajah pelaku yang digambarkan itu tidak memiliki keakuratan signifikan.

"Sketsa wajah pelaku hanya menampilkan wajah dari samping dan belakang atau punggung," kata Anjas.

Analisisnya itu mengacu pada pernyataan pakar krimatologi dari Universitas Padjadjaran Bandung.

"Ketika sketsa itu dirilis ada hal yang sangat mengejutkan. Menurut logika ku ada bagian yang tak dipercaya saat pernyataan tersebut disampaikan penyidik dari Polda Jabar," tutur Anjas.

Pernyataan yang dimaksud adalah, ketika Polda Jabar mengaku sulit menangani kasus pembunuh ibu dan anak di Subang. Dan tingkat kesulitannya sangat tinggi.

Baca Juga: KODE REDEEM FF 3 Januari 2022, Kode Redeem FF 1 Menit yang Lalu, DAPATKAN Shotgun M1887 Terbaru 2022

"Dan sampai saat ini masih sulit mendapatkan alat bukti kuat. Inilah membuat saya tak percaya," tutur Anjas.

Menurutnya, alat bukti tersebut bisa didapat dari beberpa hal. Dan itu sudah dilakukan pihak kepolisian.

Alat bukti yang dimaksud, kata Anjas, adalah keterangan saksi, keterangan terdakwa, keterangan ahli, surat dan petunjuk.

Apa yang dikatakan pakar Yesmil Anwar dari Unpad tersebut, imbuhnya, sangat setuju karena sketsa wajah palaku yang dirilis Polda Jabar, masuk dalam kategori petunjuk.

"Mungkin ada lima orang yang dipanggil dan mirip dengan sketsa wajah itu. Nanti dikroscek jika ada data-data lain jejak yang mengarah ke arah pelaku," imbuh Anjas.

Jadi, jelasnya, sketsa wajah pelaku itu bukan sebagai alat bukti untuk dijadikan dasar menetapkan tersangkanya.

Disebutkan, ketika Polda Jabar merilis sketsa wajah pelaku dari samping dan belakang, itu sebagai bentuk jawaban kepada netizen.

"Tujuannya adalah untuk menjaga netralisasi serta popularisasi kinerja polisi dalam menangani kasus Subang," imbuhnya.

Menurut Anjas, dua alat bukti yang dianggap sulit itu seharusnya sudah ditemukan berdasarkan lima kategori tadi.

"Ada keterangan dari ahli, petunjuk, surat. Itu kan sudah banyak beredar di media masa. Masa sih dua saja belum ketemu," ungkapnya lagi.

Atau tambahnya, sudah ditemukan namun ada  strategi lain Polda Jabar, atau juga diumumkan sudah katahuan orang tersangka tersebut siapa.

Baca Juga: Saksi Kasus Subang: Yosef, Yoris, Danu, Alami Gangguan Kejiwaan? Begini Analisis Psikolog dan Psikiater

"Itu nanti ada sesuatu hal yang akan mematahkannya. Mungkin alasan tertntu dan tidak diumumkan, itu juga menjadi salah satu stategi," kata Anjas.

Kemudian, kata Anjas, saat profesor menanyakan pembuatan sketsa kenapa dari samping tidak dari depan.

"Pertanyaan ini sebenarnya tidak perlu dijawab. Karena kesan yang ditangkap adalah,  ini mendapatkanya dari mana. Dan itu sudah dijawab, " tuturnya.

Jawabannya, jelasnya lagi, adalah dari saksi yang sangat potensial. Dan saksi  potensial ini kemungkinan besar adalah saksi yang melihat sopir mobil Alpard di tanggal 18 Agustus 2021.

"Dan dia hanya melihat dari samping dan belakang saja," jelasnya.

Mungkin juga, kata Anjas, polisi sudah dapati wajah dari depan. "Inilah yang dimaksud dengan strategi polisi tadi," tandasnya.*** 

Editor: Zair Mahesa

Sumber: YouTube Anjas di Thailand


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah