Karena pihak keluarga tidak memiliki koneksi yang bisa membantu mengungkap kasus keji oknum guru ngaji hamili santri di Bandung.
Pihak keluarga awalnya curiga dengan kondisi anak mereka di pesantren. Kemudian melaporkan ke pihak desa setempat untuk mengetahui kondisi sebenarnya yang menimpa anak-anaknya di pesantren.
Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Garut, Diah Kurniasari mengatakan pada awalnya para orang tua tidak tahu kondisi anaknya hamil.
Bahkan saat mereka tahu, anaknya hamil dan ada yang melahirkan, para orang tua tidak mau mengurus anak korban rudapaksa oknum guru ngaji hamili Santri di Bandung.
Namun akhirnya para orang tua mau mengasuh anaknya setelah diberikan pendamping oleh pihak P2TP2A Kabupaten Garut.
Baca Juga: Yana Mulyana Sangat Kehilangan Oded M Danial (Mang Oded) yang sudah Dianggapnya Kakak
Saat menjalankan aksinya bejatnya Herry Wirawan menjanjikan kepada para santriwati banyak hal. Ada yang dijanjikan mengurus pesantren dan juga ada yang dijanjikan mau dijadikan polwan dan dijanjikan masuk perguruan tinggi.
Sementara itu dari informasi yang ada, ternyata para santriwati yang menjadi korban asusila tersebut dipekerjakan sebagai kuli bangunan saat membangun pesantren di Cibiru.