DESKJABAR - Santri yang menjadi korban oknum guru ngaji hamili santri di Bandung sebagai besar dari Garut.
Dari sejumlah korban hamil oleh oknum guru ngaji di Bandung yang selain dari Garut, ada juga asal Tasikmalaya.
Namun ternyata tidak semua santri asal Garut yang menjadi korban oknum guru ngaji hamili santri di Bandung, ada juga seorang diantaranya ternyata dari Kabupaten Tasikmalaya.
Informasi itu diterima Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya dari pihak pengacara korban.
"Memang satu dari 11 Santri yang menjadi korban oknum guru ngaji di Bandung itu satu di antara warga Kabupaten Tasikmalaya. Tapi yang dari Tasikmalaya tidak sampai hamil," Kata Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya Ato Rinanto Jumat 10 Desember 2021.
Secara otomatis KPAID kata Ato akan melakukan pendamping psikis dan melakukan komunikasi silaturahmi ke keluarga korban untuk langkah langkah yang dianggap penting. Baik yang menyangkut psikis dan pendamping proses hukum yang sedang berjalan.
Santri yang menjadi korban tersebut berasal dari daerah selatan Kabupaten Tasikmalaya. Dan akan terus dilakukan pendampingan oleh KPAID.
Smentara itu, dari 11 santri atau 10 santri karena satu santri asal Tasikmalaya tidak semua hamil. Ada 9 santri yang hamil dan 8 sudah melahirkan.