Terbaru, Danu Bisa Terseret, Kasus Pembunuhan Subang, Hasil Analisa Roy Suryo dan Anjas, Berikut Faktanya

- 8 Desember 2021, 16:09 WIB
Dianter Youtuber Heri Susanto, Danu memenuhi panggilan pemeriksaan kasus pembunuhan Subang di Mapolda Jabar
Dianter Youtuber Heri Susanto, Danu memenuhi panggilan pemeriksaan kasus pembunuhan Subang di Mapolda Jabar /Youtube Heri Susanto/

Yang disebut Anjas di Thailand, dalam Youtube Ki Anom Danu mengaku saat keluar jam 3 pagi melihat ada orang di TKP kasus pembunuh ibu dan anak di Subang. Namun beberapa lama kemudian, pernyataannya itu berubah dengan dibantah saat diwawancara media massa.

Saat orang tua Danu diperiksa di Polres Subang, Danu menyatakan saat peristiwa pembunuh ibu dan anak di Subang terjadi pada 18 Agustus 2021 dini hari, anaknya Danu tidak keluar rumah melainkan sedang tidur.

Dengan seringnya mengeluarkan pernyataan kontroversi yang inkonsisten, kenapa tim penyidik Polda Jabar kembali memeriksa Dan secara lebih intensif, dugaan Anjas di Thailand, kali ini tim penyidik membutuhkan kehadirannya secara fisik.

"Bisa jadi, Danu menjalani tes, apakah itu tes psikologi atau kejiwaan atau tes kebohongan. Jadi bukan tentang BAP, mungkin ada tapi tidak fundamental. Mungkin Danu sedang melakukan tes psikologis atau tes kebohongan,” ujar Anjas di Thailand pada kanal Yotuube Anjas di Thailand.

Roy Suryo seorang pakar telematika dan informatika beberapa waktu lalu pernah mengatakan, penggunaan alat tes kebohongan pada kasus pembunuh ibu dan anak di Subang itu sudah benar.

Hanya perlu dilakukan lagi pada subyek-subyek yang terkait dengan kasus pembunuh ibu dan anak di Subang lainnya, disertai sampel pertanyaan yang lebih bisa ‘menjebak’ jawaban ungkap Roy Suryo.

"Harus LD (Lie Detector) yang canggih, bukan yang hanya mengandalkan sensor nadi saja”, kata Roy Suryo

Roy Suryo mengatakan dengan belum terungkapnya kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, itu mungkin pelaku sudah sangat profesional dan mengerti tahapan-tahapan penyidikan.

Dan bukan tidak mungkin dia (pelaku), berasal dari oknum desersi aparat tertentu. Dia mengerti tentang Ilmu Dactyloscopy (Sidik jari) termasuk cara-cara menghilangkannya di TKP, sehingga semua potensi jejak bisa dihapuskan oleh pelaku, kata Roy Suryo.

"Tapi At last but not least. Saya tetap percaya yang benar akan tetap benar dan yang bersalah harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Percayalah Gusti Allah SWT tidak sare. Jadi meski sudah menggunakan teknologi macam-macam diatas, tetap berdoa agar diberikan petunjuk dan jalan terang”, kata Roy Suryo.

Halaman:

Editor: Sanny Abraham

Sumber: Beragam Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah