BOCORAN dr Sumy Hastry, di Tempat Inilah Tim Penyidik Temukan Sidik Jari di TKP Pembunuhan Subang

- 23 November 2021, 22:21 WIB
YouTuber Denny Darko dan YouTuber Anjas di Thailand berbincang dengan ahli forensik Sumy Hastry Purwanti.
YouTuber Denny Darko dan YouTuber Anjas di Thailand berbincang dengan ahli forensik Sumy Hastry Purwanti. /YouTube Denny Darko

DESKJABAR – Tim penyidik kasus pembunuhan Subang, selain menemukan puluhan DNA di TKP, ternyata juga berhasil mengumpulkan sidik jari di sejumlah tempat di TKP kasus pembunuh ibu dan anak di Subang.

Kabar ini merupakan perkembangan terbaru dari pengungkapan kasus pembunuhan Subang yang terjadi pada 18 Agustus 2021, yang dalam beberapa hari lagi aan memasuki hari ke-100.

Meski TKP kasus pembunuhan Subang dalam kondisi basah, namun Pakar forensik Mabes Polri dr. Sumy Hastry memberikan bocoran bahwa tim penyidik dengan gigih berhasil mengumpulkan sidik jari dari TKP.

Baca Juga: YOSEF SUBANG Hari Ini Diperiksa Polda Jabar Kasus Pembunuh Ibu dan Anak di Subang, Apakah Langsung Mendekam?

Baca Juga: INILAH ALAT BUKTI untuk Tentukan Tersangka Kasus Pembunuh Ibu dan Anak di Subang

Baca Juga: Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Terungkap dari Bukti yang Mutlak, Simak Penjelasan Lengkap dr Sumy Hastry

Baca Juga: UPDATE Kasus Pembunuh Ibu dan Anak di Subang, Sumy Hastry: Inafis Dapat Sidik Jari di Tembok, Pintu, dan Mobil

Hal itu dikemukakan dr. Sumy Hastry saat berdialog dengan Denny Darko dan analis yang juga Youtuber Anjas di Thailand, melalui kanal youtube Denny Darko yang tayang pada Selasa, 23 November 2021 malam.

Bocoran itu dikemukakan dr.Sumy Hastry menjawab pertanyaan Anjas, soal dimana tim penyidik menemukan sidik jari padahal TKP kasus pembunuhan Subang tersebut dalam kondisi basah.

Seperti diketahui, usai terjadinya pembunuhan Subang yang terjadi pada 18 Agustus 2021, saat polisi masuk TKP lantai rumah dalam keadaan basah, karena para pelaku berusaha membersihkan sidik jari termasuk di tubuh korban Tuti dan Amel.

Kedua jasad Tuti dan Amel sebelumnya dimandikan dulu sebelum ditumpuk di bagasi mobil Alphard.

Baca Juga: KASUS Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Diambil Alih Polda Jabar, Ini Tanggapan Kuasa Hukum Yoris

Baca Juga: Detik-detik Dalang dan Pelaku Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Jadi Tersangka, Anjas: Sekarang Sedang Manuver

Demikian pula di bodi mobil Alphard, tampak sudah dibersihkan oleh para pelaku untuk menghilangkan jejak sidik jari.

Namun menurut dr. Sumy Hastry, meski lingkungan TKP dan mobil dalam kondisi basah, namun tim penyidik dan tim Inafis dengan kegigihannya berhasil mengumpulkan sejumlah sidik jari.

“Temen-temen Inafis dapat bukti sidik jari dari tembok yang kering, pintu masuk, pintu keluar, di mobil,” ujarnya.

Meski mobil sudah diberishkan dari sidik jari oleh para pelaku, menurut dr. Sumy Hastry, bisa saja saat dibersihkan dilakukan terburu-buru sehingga di beberapa bagian mobil ditemukan sidik jari.

Baca Juga: UMKM Kota Bandung Bangkit dari Keterpurukan di Masa Pandemi Covid-19, Omzet Berhasil Tembus Rp9,8 Miliar

Baca Juga: UPDATE Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Analisis Anjas: Banyak Saksi Tahu dan Melindungi

Sementara di kedua jasad korban yakni di jasad Tuti Suhartini, dan di jsad Amel, menurut dr. Hastry, mereka tidak mendapatkan sidik jari apapun.

Dr. Sumy Hastry tidak membantah jika saat ini pelaku kriminal semakin pintar dalam menghilangkan jejak-jejak, karena saat ini melalui internet masyarakat bisa melakukan akses apapun.

“Di beberapa kasus kami menemukan ada tangan dimutilasi, kepala dihilangkan agar tdk periksa gigi. Ada juga yg hilangkan alat kelaminnya,” tuturnya.

Baca Juga: RIZKY BILLAR Suami LESTI KEJORA Diancam DIBUNUH: 8 Akun Medsos Dilaporkan ke Polda Metro Jaya

Soal kemungkinan ada framing dengan apa yang ditemukan dari hasil otopsi, menurut dr Sumy hastry, tim penyidik selain dari jenasah juga mengumpulkan dengan file dengan psikologi forensic, detector kebohongan, itu kan bisa sebagai bukti. Bahkan ada juga ahli poligraf mengamati karakter tulisan, itu kan juga bisa dilakukan.

“Jadi, ya tetap kepolisian juga didukung oleh tim forensik yang menyeluruh,” ujarnya.

Menanggapi akah hasil forensic bisa terkontaminasi dan di framing, menurutnya, bahwa hasil forensik itu bersifat mutlak.***

Editor: Dendi Sundayana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x