“Jangan sampai nanti dianggap Polri tidak mampu atau dianggap Polri menutupi kasus atau dianggap Polri tidak berani,” kata Anton Charliyan kepada DeskJabar, beberapa hari lalu.
Untuk mengungkap kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, Anton Charliyan menyarankan, bila perlu dibentuk satu tim khsusus semacam tim independen.
“Dan jika perlu kumpulkan para ahli-ahli penyidikan yang ada di sekitar Jabar. Banyak ahli penyidik itu baik yang masih berdinas maupun yang sudah pensiun”, ujar Anton Charliyan.
Abah Anton --demikian ia kini dipanggil-- mengungkapkan, tidak ada satu permasalahan yang sangat sulit sekali pun yang tidak bisa diungkap.
“Yang penting kita serius ulet dan adanya evaluasi serta tim bekerja sesuai dengan tugasnya masing-masing”, ujar Anton Charliyan.
Anton Charliyan mencontohkan dengan kasus Marsinah, kasus besar yang pernah ditanganinya. Di saat kebanyakan orang sudah berputus asa, tiba-tiba ada keajaiban, ada “pertolongan”.
“Dulu (kasus) Marsinah saja kan orang sudah menyerah. Tapi ketika saya masuk (tahun 2000) Alhamdulillah terungkap secara scientific investigation dan saya berikan hasilnya kepada negara ini”, tutur Anton Charliyan.
Atensi terhadap kasus pembunuh ibu dan anak di Subang juga datang dari mantan Menpora di era Presiden SBY yang juga pakar telematika dan informatika Roy Suryo.
Bahkan secara khusus Roy Suryo menyoroti pengakuan Danu saat diperiksa polisi yang telah mengizinkan dua orang yang bertugas di Pospol Jalan Cagak masuk ke TKP .