Dadang Suganda, Wakil Rektor I Universitas Widyatama Jelaskan Soal Hubungan Kewirausahaan Politik

- 22 Oktober 2021, 13:55 WIB
Dadang Suganda saat menjadi pembicara dalam sebuah seminar
Dadang Suganda saat menjadi pembicara dalam sebuah seminar /dok Universitas Widyatama

DESKJABAR- Ilmu sosial politik di Indonesia sangat diminati seiring perkembangan zaman sehingga di kampus kampus pun mulai banyak berkembang tetang fakultas ilmu politik.

Wakil Rektor I Universitas Widyatama Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Pembelajaran, Dadang Suganda mengatakan, adanya fakultas ilmu sosial dan ilmu politik di Widyatama sebetulnya rumpun ilmu fisip sangat strategis untuk kemajuan di Indonesia dan negara lainnya.

Dadang Suganda juga menyebut rumpun ilmu fisip akan terus berkembang karena kita dalam kondisi bermasyarakat dan bernegara.

Baca Juga: Dadang Suganda Sebut Minat Warga Bandung Pilih Jurusan Perdagangan Internasional Tinggi

Baca Juga: Dadang Suganda Sebut Minat Warga Bandung Pilih Jurusan Perdagangan Internasional Tinggi

Baca Juga: RTH Kota Bandung, Tak Ada Pengawasan dan Penindakan Hukum untuk Tanah Privat Soal Ruang Terbuka Hijau

Kemudian menurut Dadang Suganda, berkaitan dengan animo terhadap ilmu fisip kita senang apalagi dengan prodi perdagangan internasional. Itu luar biasa meski belum sebesar kita bayangkan.

"Kemarin sudah 25 sekarang 65 ke atas artinya animo itu sangat signifikan. Kemudian tv dan film juga demikian, menang yang masih sedikit perpustakaan dan informasi," ujar Dadang Suganda kepada wartawan beberapa waktu lalu.

Saat ditanya wartawan tentang animo masyarakat kecil untuk perpustakaan?

Dadang Suganda menyatakan mungkin distrubsi digitalnya harus ke sana jadi bukan hanya konten pengelolan perpustakaannya tapi branding juga harus diangkat, oleh karena itu ini moment dari pemerintah dan kita menyiasati dengan kurikulum yang sesuai dengan digital.

Dijelaskan Dadang Suganda, harusnya konten dan kompetensi, sudah giring ke distrubsi digital, tapi nama perpustakaan itu yang membuat orang tidak memiliki wawasannya baru.

Baca Juga: RTH Kota Bandung Sempat Digenjot Pengadaan Lahannya, WALHI Jabar: Sekarang Malah Memble

Baca Juga: FANTASTIS, Banprov Jabar untuk Kota Bandung Rp287 Miliar, Anggota DPRD Riana Minta KPK Kawal Realisasinya

Artinya, bagaimana perpustakaan lama dan baru, orang masih berfikir bahwa ilmu perpustakaan masih ada di buku di rak kemudian ruangan sepi orang kacamata tebal dan pekerjaan kurang gaul.

Sehingga sepertinya kurang ada link and mac dengan kondisi sekarang oleh karena itu kita akan mengolah kompetensi nya itu sendiri kemudian nama dan prodi akan kita ubah ke digital.

Perdagangan Internasional masih baru mengapa berani membuka prodi ini?

Dadang Suganda menyatakan kebetulan ini ada surat terbaru dari Dikti bahwa hubungan internasional bisa.

Menurut Dadang Suganda, sebetulnya hubungan internasional bukan hanya diplomasi politik tapi diplomasi budaya ada diplomasi yang meningkat secara umumnya hubungan perdagangan internasional.

Sebab adanya kewirausahaan bisnis, politik, dan sosial. Menurut Dadang Suganda dalam kontek ini cocok sekali fisip buka itu, karena dalam hubungan internasional ada kewirausahaan politik.

Artinya aspek bisnis ada tapi kemasan yang sekiranya transaksional ada uang abang sayang di kemas dalam politik.

Baca Juga: RTH Kota Bandung Dinilai WALHI Jabar harus Segera Ditambah untuk Penuhi Kuota 30 Persen

Baca Juga: Dituding Sebagai Taliban, Novel Baswedan : Narasi Bohong itu Disebarluaskan, Wajar Jadi Masalah di KPK

Ini menjawab kejenuhan hubungan internasional yang konvensional. Oleh karena itu peminat merasa kaget dan animonya signifikan barangkali masyarakat juga mengerti bahwa yang berkaitan kesejahteraan masyarakat ya perdagangan.***

Editor: Yedi Supriadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah