Perkebunan Cipetir, Sukabumi, Tempat Populasi Kelelawar Vampir

- 4 Juli 2021, 11:28 WIB
Salah seekor kelelawar raksasa yang terjatuh di Perkebunan Gutta Percha Cipetir, beberapa waktu lalu.
Salah seekor kelelawar raksasa yang terjatuh di Perkebunan Gutta Percha Cipetir, beberapa waktu lalu. /Dok PT Perkebunan Nusantara VIII

Oleh masyarakat Sunda, aul juga disebut dengan ‘sandikala’ dan kerap disebut-sebut dalam dongeng turun-temurun. Para orangtua dahulu sering berkata, ”Awas, jangan keluar rumah saat Magrib, nanti direweg sandékala.”

Baca Juga: Bareskrim Polri dan Kejaksaan Agung Siap Tindak Penjual Obat di Atas HET di Masa PPKM Darurat

Entah yang dimaksud, apakah disergap kelelawar raksasa aul yang memang memiliki rentangan sayap yang dapat menyelimuti badan manusia? Ataukah dikaitkan sesuatu yang horor, yakni ada­nya setan kelong yang menyerupai wanita bersayap kelelawar dan berpayudara ngambay.

Pada tahun 1999, penulis pernah melihat aul bergelantungan di sebuah pohon beringin tua di Kabupaten Majalengka. Namun, lokasinya di pemakaman warga Kecamatan Cigasong.

Masyarakat yang melihat aul memiliki ekspresi berbeda. Ada yang biasa-biasa saja, ada pula yang menyangka binatang itu sebagai ‘Kelelawar Vampir’ yang bangun kesiangan.

Pabrik gutta percha Perkebunan Cipetir tahun 1928-1937 difoto KNILM/Nationaal Museum van Wereldculturen Belanda
Pabrik gutta percha Perkebunan Cipetir tahun 1928-1937 difoto KNILM/Nationaal Museum van Wereldculturen Belanda

Awal penemuan

Michael Newton, dalam bukunya Hidden Animals: A Field Guide to Batsquatch, Chupacabra, and Other Elusive Creatures (2009) menyebutkan, aul pertama kali ditemukan oleh seorang peneliti bernama Ernest Bartel pada tahun 1925.

Baca Juga: Ini Panduan bagi Penderita Covid-19 yang Sedang Jalani Isolasi Mandiri di Rumah

Saat itu, ia sedang melintasi air terjun di kawasan Gunung Salak untuk keperluan penelitian populasi burung hantu. Ia menggambarkan, sosok makhluk yang dilihatnya itu adalah kelelawar berukuran raksasa dengan rentang sayap sangat lebar.

Halaman:

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah