Perkebunan Cipetir, Sukabumi, Tempat Populasi Kelelawar Vampir

- 4 Juli 2021, 11:28 WIB
Salah seekor kelelawar raksasa yang terjatuh di Perkebunan Gutta Percha Cipetir, beberapa waktu lalu.
Salah seekor kelelawar raksasa yang terjatuh di Perkebunan Gutta Percha Cipetir, beberapa waktu lalu. /Dok PT Perkebunan Nusantara VIII

DESKJABAR – Di kawasan kaki Gunung Salak, Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dikenal terdapat satu-satunya unit perkebunan gutta percha di dunia, bernama Perkebunan Cipetir (kini bagian dari PTPN VIII Kebun Sukamaju).

Perkebunan Cipetir bukan hanya identik gutta percha, juga dahulu pernah terkenal karena keberadaan populasi kelelawar raksasa yang disebut aul, yang sering dianggap "Kelelawar Vampir".

Diantara sebagian masyarakat, kelelawar-kelelawar raksasa di kaki Gunung Salak tersebut, disebut sebagai “aul”. Ukuran kelelawar-kelelawar raksasa itu jauh lebih besar, bahkan ada yang setinggi manusia dengan rentang sayap yang sangat lebar.

Bagi kalangan Perkebunan Cipetir, kelelawar-kelelawar raksasa yang disebut aul tersebut, merupakan ekosistem vital dalam produksi getah gutta percha.

Baca Juga: Cuaca Cerah Menaungi Hampir Seluruh Wilayah Jawa Barat Hari Ini Minggu 4 Juli 2021

Sebagai catatan, penyebutan aul memiliki dua arti berbeda, ada yang menyebut untuk kelelawar raksasa. Namun ada pula sebagai penyebutan siluman berkepala anjing yang berjalan terbalik.

Kelelawar-kelelawar raksasa itu, berkepala mirip anjing itu memiliki habitat di pohon-pohon berukuran besar, seperti gutta percha ataupun beringin.

Tak heran jika banyak aul yang ditemukan bergelantungan di pohon gutta percha. Akan tetapi, ada pula yang nyasar lalu ditangkap manusia.

Sandekala

Halaman:

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x