Di Bandung, Sebagian Warga Pernah Gemar Makan Roti Bulukan, KENANGAN TAHUN 1980-AN

- 24 April 2021, 16:36 WIB
Roti yang masih bagus belum menjadi roti bulukan
Roti yang masih bagus belum menjadi roti bulukan /Kodar Solihat/DeskJabar

Baca Juga: KENANGAN TAHUN 1980-AN, Sahur Ramadhan Sambil Nonton Piala Dunia 1982

Pakan ikan

Mereka mengingat pula, harga roti-roti bulukan tersebut sangat murah. Dijualnya seberapa kita mampu membelinya, misalnya Rp 50, Rp 75, Rp 100, dsb, dapat memperoleh banyak sekali roti bulukan untuk dimakan.

Idar senada Kurnia, mengatakan, kalau mengingat pada zaman itu,  beberapa warga senior Jalan Cipedes Tengah suka senyum-senyum sendiri. Soalnya, kalau zaman sekarang, yang memakan roti diketahui sudah merupakan makanan umum.

Namun, kenangnya, pernah ada pula pemilik usaha produksi roti di dekat Jalan Sindang Sirna-Jalan Setrasari Bandung, wanita Tionghoa, yang perduli akan nasib keselamatan konsumen. Nyonya tersebut melarang orang membeli roti bulukan untuk dimakan.

Baca Juga: KENANGAN TAHUN 1980-an, Ngebreak Radio Komunikasi Pernah Sebagai Alat Pacaran di Udara

“Jangan yang itu, sudah bulukan, bukan untuk makanan manusia, saya tidak akan menjual. Kalau untuk pakan ikan boleh,” kenang Idar, menirukan wanita Tionghoa pemilik usaha roti tersebut.

Namun kemudian, malah semakin banyak peminat roti bulukan. Akhirnya wanita Tionghoa pemilik usaha produksi roti tersebut, sering membagikan gratis roti yang tak terjual, namun masih layak dikonsumsi manusia.

Pada masa-masa itu, penggunaan roti bulukan untuk pakan ikan sudah populer. Selain untuk usaha budidaya ikan mas, juga diantara kalangan para pemancing.

Namun kebiasaan makan roti bulukan berangsur tak lagi dilakukan sejak tahun 1984. Tampaknya, muncul kesadaran masyarakat atas bahaya menkonsumsi makanan basi, termasuk roti bulukan. ***

Halaman:

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah