KENANGAN TAHUN 1980-an, Ngebreak Radio Komunikasi Pernah Sebagai Alat Pacaran di Udara

- 10 April 2021, 19:58 WIB
Handy talky
Handy talky /Kodar Solihat/DeskJabar

DESKJABAR – “Berkenalan nama samara, Lewat gelombang radio… 5 9 7 3, angka untuk kamu… Ber-QSO, lalu cherio…cup.. aaah, cup aaah, cup aaah, cup aaah..di udara aku menunggu…Papaa Alfa Charlie Alfa Romeooo.. ”

Begitulah sepenggal bait lagu berjudul “Bercinta di Udara”, yang dinyanyikan Farid Hardja yang dirilis tahun 1983 lalu. Ini menggambarkan, pada zaman itu, radio komunikasi pernah menjadi alat pacaran di udara.

Tentu saja, bagi masyarakat yang pernah mengalaminya, ngebreak menggunakan radio komunikasi menjadikan salah satu kenangan tahun 1980-an lalu.

Pada zaman tersebut, berkomunikasi melalui radio dua arah, istilahnya “ngebreak” boleh dikatakan sedang ngetren-ngetrennya di kalangan masyarakat tertentu. 

Baca Juga: Kenangan Tahun 1980-an, Intercom Menjadi Sarana Komunikasi Warga

Radio komunikasi jenis rig dan handy talky, sedang menjadi barang bergengsi lambang pergaulan “the have” pada masa awal-awal ramainya, sekitar tahun 1983-1985.

Selain memasang antena radio di rumah, juga sejumlah mobil pun dipasangi. Mulai antenna yang jangkauannya standar, sampai antar benua, menjadi sesuatu yang mengasyikan mereka-mereka yang mengalami pada zaman itu.

Pada masa itu, frekuensi yang paling sering digunakan adalah kepala 14.000. Namun biasanya kemudian ada pengaturan segmen, antara amatir radio masyarakat bebas, ada juga organisasi, maupun aparat keamanan, serta instansi pemerintah atau perusahaan. 

Hobi berkomunikasi melalui radio komunikasi kemudian masih cukup ramai, dimana masih terjadi sampai sekitar tahun 1997.

Halaman:

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah