Obrog, Tradisi Membangunkan Sahur di Cirebon, Majalengka, Indramayu dan Kuningan

- 19 April 2021, 14:55 WIB
Sejumlah warga memainkan tradisi Obrog, membangunkan sahur di Kampung Babakan Cikempar Kadipaten Majalengka pada Senin 19 April 2021 dini hari
Sejumlah warga memainkan tradisi Obrog, membangunkan sahur di Kampung Babakan Cikempar Kadipaten Majalengka pada Senin 19 April 2021 dini hari /yedi supriadi

 

DESKJABAR- Tradisi membangunkan sahur di wilayah III Cirebon ada cara yang cukup unik.

Namanya tradisi Obrog, yakni membangunkan sahur dengan menggelar konser musik jalanan dengan alat musik tradisional seadanya.

Tradisi Obrog ini hanya bisa ditemui disaat bulan ramadhan, tujuannya untuk membangunkan sahur.

Tradisi ini sudah ada sejak puluhan tahun, hanya saja pada saat pandemi corona merajalela pada puasa 2020 tradisi Obrog dilarang.

Baca Juga: Kelamaan Pakai Masker selama Ramadhan 2021 Bisa Sebabkan Bau Mulut Lebih Parah

Baca Juga: Ikan Asap Dapat Dibuat Sendiri di Rumah, Ini Cara Membuat yang Benar dan Beraroma Wangi

Namun untuk puasa 2021 kembali digelar di wilayah III Cirebon yakni di Kota dan Kabupaten Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan.

Tradisi obrog dilakukan sebagai bentuk partisipasi warga setempat untuk membangunkan sahur.

"Kami swadaya saja tidak dibayar dan ini tradisi yang dilakukan setiap ramadhan tiba," ujar Mang Emeng saat ditemui di Babakan Cikempar Kadipaten Majalengka, Senin 19 April 2021.

Mang Emeng bersama tim nya sekitar 15 orang berkeliling tiap dinihari menjelang makan sahur sekitar pukul 1.30 WIB hingga pukul 3.00 WIB.

Baca Juga: Ajay M Priatna Sewakan Rumah Dinas Walikota Cimahi ke Orang Lain, Uangnya Dimakan Sendiri

Baca Juga: HUMOR SUEB EDISI RAMADHAN: Interior Chicken

Tiap gang mereka berkeliling untuk membangunkan warga yang akan berpuasa untuk segera bangun untuk makan sahur.

Alat alat musik yang digunakan, seperti kendang, goong, gitar elektrik, tabuhan rebana dan alat musik lainnya dengan memakai pengeras suara (TOA) sehingga saat Obrog berkeliling akan kedengaran suara musik mereka.

Dilansir dari Aboutcirebon.id, berdasarkan sejarah, tradisi obrog akan menggunakan alat tetabuhan tradisional. Seperti, bambu, botol beling, saron, goong serta alat musik mirip gendang yang terbuat dari pipa dan karet ban bekas bernama ketipung.

Namun seiring berkembangnya zaman tradisi tersebut bertransformasi dengan menambahkan alat musik modern seperti, gitar elektrik dan instrumen modern lainnya. Bahkan di beberapa tempat terdapat instrumen tambahan berupa keyboard dan organ sebagai unsur melodi.

Baca Juga: Rencana Pemekaran Dua Kabupaten di Jawa Barat , Produksi Pangan Langsung Terancam

Selain itu, di wilayah Kabupaten Cirebon hingga memasuki wilayah perbatasan Indramayu (sepanjang Jalan Raya Palimanan hingga Indramayu) tradisi membangunkan sahur ini sudah membaur dengan tradisi Tarling Cirebonan.

Dengan menggunakan seperangkat speaker, mesin diesel sebagai sumber tenaga, alat musik modern hingga penyanyi (baik penyanyi tarling tradisional maupun dandut pantura) biasanya akan larut dalam harmoni.

Umumnya mereka memainkan lagu-lagu dangdut pantura serta beberapa masih memainkan tarling tradisional.***

Editor: Yedi Supriadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah