Pangandaran Mempunyai Obyek Wisata Sejarah: Gua Jepang yang Eksotis dan Wajib Dikunjungi Wisatawan

- 27 Februari 2021, 20:43 WIB
Pengunjung saat akan melintasi kedepan sebuah tugu yang menerangkan sejarah Penjajahan Jaman Jepang di kawasan obyek wisata Cagar Alam Pantai Pasir Putih
Pengunjung saat akan melintasi kedepan sebuah tugu yang menerangkan sejarah Penjajahan Jaman Jepang di kawasan obyek wisata Cagar Alam Pantai Pasir Putih /Muslih Suprianto

DESKJABAR- Pantai Pangandaran selain dikenal obyek wisata alam dan wisata pantainya juga ternyata ada tempat wisata sejarah.

Wisatawan yang berkunjung ke Pantai Pangandaran bisa mencoba berkunjung ke Cagar Alam, disana banyak sejarah saat penjajahan Jepang dan sampai saat ini masih ada.

Di Cagar Alam sendiri ada beberapa peninggalan jaman Jepang yaitu bungker di bukit Cagar Alam ada 3 buah sedangkan di kawasan pantai Pasir Putih 8 buah juga gua peninggalan penjajahan jaman Jepang yang terkenal dengan Gua Jepang itu ada 3 buah, Sabtu, 27 Februari 2021.

Baca Juga: Program Vaksinasi Covid-19 Gotong Royong, Pelaksanannya Diserahkan Kepada BUMN

Dikutip dari Kebudayaan.Kemendikbud.go.id bahwa peninggalan Jepang di Indonesia tidak sebanyak peninggalan yang ditanggapi oleh Belanda.

Pada masa pemerintahan Hindia Belanda, Belanda banyak membangun bangunan-bangunan monumental yang kita kenal sekarang dengan sebutan bangunan Kolonial sedangkan Jepang tidak begitu konsen untuk membangun gedung atau gedung-gedung di Indonesia.

Jepang lebih konsen untuk membangun sistem pertahanan tetapi dengan biaya yang seminimal mungkin, untuk itu Jepang sering memanfaatkan gua-gua, baik itu gua yang ada secara alami atau pun gua buatan dengan menggunakan tenaga kerja yang diambil dari orang-orang Indonesia dan dikenal dengan sistem romusha.

Baca Juga: UPDATE Bencana Alam Januari - Februari 2021: Meninggal 265 Jiwa, Ngungsi dan Menderita 3 Juta Lebih

Selain memanfaatkan gua-gua alam Jepang juga membangun Bungker-Bungker yang biasanya ditempatkan didataran tinggi atau bukit-bukit.

Halaman:

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: Kemendikbud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah