Kadinkes Ahyani : Nakes Divaksinasi Jangan Nunggu SMS, Segera Daftar ke Fasilitas Kesehatan di Kota Bandung

- 28 Januari 2021, 15:05 WIB
Nazriel Irham alias Ariel Noah saat disuntik vaksin Covid-19 di RSKIA Kota Bandung, Kamis 28 Januari 2021
Nazriel Irham alias Ariel Noah saat disuntik vaksin Covid-19 di RSKIA Kota Bandung, Kamis 28 Januari 2021 /Humas Pemkot Bandung

 


DESKJABAR- Hari Kamis 28 Januari 2021, vaksin Covid-19 dosis kedua mulai disuntikan kepada para penerima yang telah melewati rentang 2 minggu dari penyuntikan pertama pada 14 Januari 2021 silam.

Sesuai dengan target awal penerima vaksin Covid-19 tahap I bagi Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan di Kota Bandung adalah sekitar 23.000 penerima.

Saat ini, progres penyuntikan vaksin di Kota Bandung telah mencapai sebanyak 10.807 orang.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Ahyani Raksanegara, menyatakan penyuntikan vaksin Covid-19 dosis kedua ini juga bersamaan dengan proses lanjutan penyuntikan dosis pertama tahap I bagi SDM kesehatan di Kota Bandung.

Baca Juga: Ini Alasannya, ByteDance Tarik Operasi TikTok dari India

Baca Juga: Wajib Belajar Kini Harus Sampai Tamat SLTA

Baca Juga: Akibat Jualan Kera Lutung, YI Diringkus Polisi

“Selain menyuntikan dosis kedua bagi penerima yang telah melewati 2 minggu, kita juga terus lanjutkan penyuntikan dosis pertama sesuai target” kata Ahyani.

Ahyani menuturkan, Kota Bandung kini sedang mengakselerasi proses vaksinasi Covid-19 tahap I.

“Dengan adanya perubahan kebijakan dari Pusat bahwa tidak perlu menunggu e-tiket, sepanjang penerima tersebut terdaftar di sistem Pcare di fasilitas kesehatannya maka bisa langsung disuntik,” jelasnya.

Ahyani menjelaskan, kini setiap penerima vaksin tidak perlu menunggu e-tiket atau SMS blast. Calon penerima cukup dengan memastikan terdaftar pada Pcare.

Baca Juga: Ariel Noah Ungkap Rasakan Efek Samping Usai Divaksin Covid-19, Simak Disini Apa Yang Dirasakan Nazril Irham

Baca Juga: Miris! Demi Beli Handphone, ABG Rela Menjual Kehormatannya : Inilah Tanggapan LPAI atas Kasus Tersebut

Baca Juga: ByteDance Tarik Operasi dari India Setelah TikTok Diblokir

Sehingga pihaknya dapat memastikan setiap penerima vaksin mendapatkan dua kali dosis lengkap sesuai ketentuan.

Termasuk juga melihat kesesuaian antara penerima vaksin tersebut dengan alokasi vaksin yang diberikan kepada fasilitas kesehatan.

“Kita akan evaluasi sistem percepatan ini di tanggal 31 Januari 2021 agar dapat mengetahui skema mana yg lebih efektif. Tujuannya agar proses penyuntikan sesuai dengan target yang ada maksimal hingga April 2021,” ucap Ahyani.

Para penerima vaksin dosis kedua hari ini mayoritas tidak merasakan efek samping yang mengganggu aktivitasnya.

Begitu pula Ahyani. Keduanya mengaku tidak merasakan gejala apapun setelah menerima vaksin Covid-19 dosis pertama dan dosis kedua.

Baca Juga: Wakaf Uang Hanya Diinvestasikan untuk Produk Keuangan Syariah, Dirjen Bimas Islam Sebut Beberapa Di Antaranya

Baca Juga: Genjot Ekspor Kopi ke Jerman, Caranya Indonesia Harus Sesuaikan Selera Masyarakat Tujuan

Baca Juga: Awas, UNICEF Memperingatkan Pembelajaran Jarak Jauh Berisiko Ancaman Ini

Di luar itu, Ahyani kembali mengimbau kepada masyarakat Kota Bandung untuk terus menjaga protokol kesehatan dengan dispilin melaksanakan 4M (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan).

“Selain menjaga protokol kesehatan, masyarakan juga harus divaksin sesuai jadwal karena vaksinasi ini adalah proses melengkapi dalam upaya upaya untuk menangani dan menanggulangi pandemi Covid-19 di Kota kita,” imbau Ahyani.

Sementara itu, Sekda Kota Bandung Ema Sumarna menyatakan jika kita melihat angka persentase capaiannya, progress vaksinasi di Kota Bandung ini sudah sebesar 46.60 persen.

Ema mengatakan, jumah penerima vaksin akan terus bertambah bertambah setiap harinya.

Baca Juga: Wow, Ada Ayam Hidup di Program BPNT Kemensos, Polres Cianjur Turunkan Tim ke Lapangan

“Kami sangat memahami bahwa proses vaksinasi tahap I ini tidak akan mencapai target 100%, karena pada saat perjalanannya masih ada yang tidak lolos screening. Sehingga tidak dapat divaksin,” jelas Ema.

“Kami terus memperbaiki dari segi sistem hingga skema pelaksanaanya. Kita optimis akan selesai sesuai target yang ada” tambah Ema.***

Editor: Yedi Supriadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah