BMKG Ingatkan Potensi Tsunami di Pantai Selatan Jabar, Tahun 2021 : Kami Koordinasi dengan Gubernur, Pangdam

- 24 Januari 2021, 20:19 WIB
Ilustrasi Tsunami.
Ilustrasi Tsunami. /Photo by GEORGE DESIPRIS from Pexels

 

DESKJABAR- Masyarakat di sekitar Pantai Selatan Jawa Barat (Jabar) juga diminta waspada mengingat potensi bencana tsunami bisa saja terjadi.

Dan saat ini juga pergerakan lempengan terus terjadi bahkan tercatat ada 79 gempa bumi terjadi di seluruh wilayah Jawa Barat sepanjang 1- 24 Januari 2020. Adapun ukuran gempa rata-rata kurang dari lima magnitudo.

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Bandung Teguh Rahayu mengatakan, dari 79 gempa bumi di wilayah Jabar ada juga yang dirasakan hingga Provinsi Banten. Kejadian gempa juga banyak dirasakan oleh masyarakat di wilayah Sukabumi, Garut, dan Tasikmalaya.

Baca Juga: Italia Ancam Produsen Vaksin Covid-19 Karena Kekacauan Ini

Teguh Rahayu menjelaskan, dengan pergerakan tersebut tentu saja menjadi warning karena gempa tersebut bisa dahsyat sehingga berpotensi terjadinya tsunami di Pantai Selatan Jabar.

Khususnya bagi warga Pantai Selatan Jabar, agar meningkatkan kewaspadaan tapi tidak panik, karena informasi ini bukan untuk menakut nakuti tapi untuk lebih berhati-hati dan waspada.

Menurutnya, masyarakat diminta untuk tetap memperhatikan pantauan cuaca untuk proses mitigasi kebencanaan.

Baca Juga: Bekasi Banjir, Inilah 22 Titik Lokasi Genangan Air

"Potensi tinggi karena berhadapan langsung dengan subduksi, mulai dari Pantai Pelabuhan Ratu, pantai selatan Cianjur, pantai selatan Garut, pantai selatan Tasikmalaya, hingga Pangandaran," katanya dalam webinar, Minggu 24 Januari 2021.

Dalam masalah potensi adanya Tsunami besar di pantai seatan Jawa Barat, BMKG sudah berkoordinasi dengan Pangdam III Siliwangi dan jajarannya. Bahkan dengan Gubernur Jabar Ridwan Kamil pun sudah berkoordinasi.

"Kita sudah koordinasi, baik dari Pangdam III Siliwangi dan jajarannya dengan bapak Gubernur Jabar untuk meningkatkan kewaspadaan terkait potensi tsunami di selatan Jabar," ungkapnya.

Baca Juga: Pengungsi Gempa Mamuju Tolak Himbauan Kembali Ke Rumah, Kami Mau Kemana?

Teguh Rahayu menambahkan, potensi diputuskan berdasarkan analisa dari peristiwa gempa di tahun 2005-2006 Jabar. Saat itu, gelombang pantai mencapai tujuh meter di Kabupaten Pangandaran dan pesisir pantai selatan Tasikmalaya, sehingga potensi tsunami bisa saja terjadi di tahun ini atau tahun berikutnya.

"Masyarakat tetap harus melakukan mitigasi memang harus ditingkatkan kewaspadaannya untuk Jabar bagian selatan," katanya.

Hal yang sama juga dikatakan Kepala Balai Besar BMKG Wilayah II, Bapak Hendro Nugroho
pesisir pantai selatan Jabar memiliki potensi tsunami yang tinggi karena berhadapan langsung dengan zona subduksi.

Baca Juga: Vaksinasi COVID-19 Tahap Dua di Jabar Dilaksanakan Mulai Kamis 28 Januari 2021, Simak Disini Penjelasannya

Zona tersebut juga dikenal dengan megathrust, jalur subduksi lempeng bumi yang sangat panjang, tetapi relatif dangkal.

Mulai dari Pantai Pelabuhan Ratu, Pantai Selatan Cianjur, Pantai Selatan Garut, Pantai Selatan Tasikmalaya, hingga Pangandaran.

Lebih jauh ia menjelaskan ada enam sesar aktif di Jawa Barat yang membuat wilayah dilaluinya berpotensi terjadi gempa tinggi. Pertama sesar Cimandiri meliputi Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Cianjur, hingga Padalarang.

Baca Juga: BMKG Minta Warga Bandung, Cimahi dan Lembang Waspada, Gempa Dahsyat Mengintai Akibat Gerakan Sesar Lembang

Kemudian Sesar Citarik meliputi Pelabuhan Ratu, Bogor dan Bekasi. Sesar Cipaminggis meliputi bagian timur Sukabumi dan wilayah Cianjur. Sesar Lembang, ini yang ditunggu pusat perhatian kita sesar lembang ini meliputi Cimahi, Lembang dan Kota Bandung," kata Hendro.

Selanjutnya ada juga Sesar Gasela (Garut Selatan dan sekitarnya. Serta sesar Balibis meliputi Majalengka, Kuningan, Subang Selatan, dan Purwakarta.***

 

Editor: Yedi Supriadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x