BMKG : Sulawesi Tengah Daerah yang Paling Banyak Merasakan Getaran Gempa

- 22 Januari 2021, 18:12 WIB
BMKG mengidentifikasi pusat gempa ada pada kedalaman 10 km.
BMKG mengidentifikasi pusat gempa ada pada kedalaman 10 km. /Dok. BNPB Indonesia

 

 

DESKJABAR - Provinsi Sulawesi Tengah menjadi lokasi yang paling banyak merasakan getaran gempa yaitu sebanyak 10 kali, kemudian Sulawesi Barat tujuh kali, Nusa Tenggara Timur enam kali, serta Lampung dan Papua Barat masing-masing empat kali.

"Sejak awal Januari 2021 di wilayah Indonesia terjadi peningkatan aktivitas gempa yang guncangannya dirasakan oleh masyarakat. Hasil monitoring BMKG menunjukkan bahwa total gempa dirasakan (felt earthquake) sejak 1 hingga 22 Januari 2021 hari ini, tercatat sebanyak 59 kali," kata Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono di Jakarta, Jumat 22 Januari 2021.

Baca Juga: Jangan Buang Masker Habis Pakai ke Tempat Sampah Rumah Tangga, Ini Penjelasannya

BMKG mencatat aktivitas gempa yang guncangannya dirasakan masyarakat meningkat selama Januari 2021 yaitu sebanyak 59 kali dan terbanyak terjadi di Sulawesi Tengah.

Peningkatan aktivitas gempa dirasakan selama Januari 2021 tersebut lebih banyak dibandingkan pada Januari 2020 yang tercatat 54 kali.

Baca Juga: Mohammad Ahsan-Hendra Setiawan, Main Cepat Jadi Kunci Sukses Menuju Semifinal

Beberapa provinsi lain yang juga terjadi gempa yang dirasakan seperti di Aceh, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Barat, Jawa Barat, Bengkulu, DIY, Papua, Sulawesi Selatan, Bali, Gorontalo, Jawa Tengah, Maluku, Maluku Utara, Sumbar dan Sumatera Utara.

Daryono mengatakan, adanya fenomena peningkatan aktivitas gempa signifikan dan dirasakan di berbagai wilayah belum dapat diketahui secara pasti penyebabnya.

Baca Juga: Bulutangkis : Greysia Polii-Apriyani Rahayu Wakil Indonesia Pertama Lolos ke Semifinal

Gempa bumi adalah proses pelepasan energi yang terjadi secara tiba-tiba pada sumber gempa setelah mengalami akumulasi medan tegangan yang sudah berlangsung sejak lama.

"Gejala meningkatnya aktivitas gempa pada waktu-waktu tertentu seperti saat ini masih sulit diterangkan. Ada dugaan, perubahan pola tegangan global, regional, bahkan lokal tampaknya dapat menerangkan gejala ini. Hingga saat ini fenomena ini masih terus dikaji para ahli kebumian, untuk mengungkap penyebabnya," kata Daryono.***

Editor: Ferry Indra Permana

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x