Ikatan Alumni SMA Pasundan Garut Halal Bihalal di RM Maharasa Garut, Minggu 14 April 2024

15 April 2024, 14:00 WIB
Alumni SMA Pasundan Garut berfoto sebelum acara silaturahmi di RM Maharasa Garut, Minggu 14 April 2024 /Dokumen IKA Pasundan Garut /

DESKJABAR – Moment silaturahmi atau Halal Bihalal Idul Fitri sejatinya dijadikan moment untuk mempersatukan alumni yang terdiri dari berbagai angkatan menjadi satu.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Ikatan Alumni SMA Pasundan Garut, Suhenda pada acara Silaturahmi Halal Bihalal Ikatan Alumni SMA Pasundan Garut  di RM Maharasa Garut, Minggu 14 April 2024.

Suhenda menegaskan pentingnya para alumni  memiliki mindset yang sama dalam setiap acara silaturahmi di lingkungan alumni SMA Pasundan agar meniadakan istilah “angkatan”.

Baca Juga: VIRAL Pungli di Al Jabar Tamparan Buat Pemprov Jabar, Ini Langkah Pemberantasan Pungli di Masjid Al Jabbar

Setiap keluarga alumni harus memiliki komitmen untuk meleburkan diri menjadi satu, yakni keluarga besar.

“Kalau kita tidak memiliki komitmen, kita akan berbicara hanya angkatan saja. Dalam pembicaraan antara angkatan saja masih bicara saya dulu jurusan IPA, saya dulu jurusan IPS. Hayo hilangkan mindset seperti itu.

Tanggalkan baju yang kita pakai, latar belakang dan hal lainnya. Tidak ada lagi yang berpakaian lebih mentereng atau berlebihan, karena panitia telah menyediakan baju seragam.

Tujuannya agar kita sesama keluarga besar alumni bisa duduk sama rendah, berdiri sama tinggi, “ujar Suhenda.

Acara silaturahmi menjadi moment yang sangat baik untuk menghadirkan seluruh keluarga besar alumni SMA Pasundan, dia berharap ke depan acara-acara silaturahmi seluruh angkatan bisa dihadiri alumnus dalam jumlah yang lebih banyak lagi.

Ketua Pelaksana, Rahmat Uri melaporkan kegiatan Silaturahmi Alumni SMA Pasundan Garut dihadiri oleh lebih dari 100 orang yang berasal dari Kota Garut dan beberapa alumni yang sudah menetap dan berkeluarga di luar Garut.

Acara Silaturahmi dan Halal Bihalal Ikatan Alumni SMA Pasundan Garut juga diisi dengan Tausiyah yang disampaikan oleh Rahmat Syarif salah satu alumni dari angkatan 1987.

Dalam Tausiyahnya Rahmat mengingatkan, bulan Syawal adalah bulan peningkatan. Bulan Ramadhan yang telah dijalani selama sebulan hendaknya menjadi media umat Islam menjalani aktivitas ibadahnya di sebelas bulan berikutnya menjadi lebih baik lagi.

Rahmat mengingatkan pentingnya bersyukur kepada Allah SWT dalam  berbagai kondisi, karena  manusia yang selalu bersyukur akan diberikan ketenangan batin dalam dirinya.

Baca Juga: Cara Memperoleh KUR Kecil dari Bank BRI, Pinjaman Rp 50 s.d Rp 500 Juta

“Bersyukur itu tidak ada waktunya, terkadang kita bersyukur apabila kita mendapatkan kesenangan saja.

Manusia yang selalu bersyukur akan diberikan ketengan batin dalam hidupnya. Karena hidupnya ditujukan untuk mencari ketengan dan Rido Allah SWT, “ papar Rahmat.

Seiringan dengan bertambahnya umur, maka manusia akan semakin tua dan dirinya sudah mulai masuk antrian orang-orang yang akan kembali kepada Allah SWT.

Dalam mempersiapkan kita kembali kepada Allah SWT, bekali diri kita dengan persiapan akhirat yang lebih bagus.

Momentum Ramadan menjadi momentum yang bagus untuk bermunasabah meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT. Pungkas Rahmat.

Selepas acara musyafahah, acara silaturahmi dilanjutkan dengan makan siang, ramah tamah dan pembagian doorprize. ***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Rilis

Tags

Terkini

Terpopuler