Ada 7 Kabupaten di Jawa Barat Banyak yang Panen Pertanian Padi Saat Ramadhan Maret 2024

22 Maret 2024, 07:00 WIB
Panen pertanian padi. /dok Kementerian Pertanian

DESKJABAR – Usaha pertanian padi di Jawa Barat banyak yang panen pada Maret 2024 ini, dimana ada tujuh kabupaten yang berdasarkan hitungan memperoleh panen padi terluas. Gambaran ini membuat stok beras lokal asal Jawa Barat menjadi bertambah pada Ramadhan 1445 H Maret 2024 ini.

Pada setiap dari tujuh kabupatan, rata-rata belasan ribu hektare padi panen secara bertahap pada Maret 2024 ini. Panenan tersebut umumnya berasal dari kawasan utara dan tengah Jawa Barat, yaitu  Indramayu, Cianjur, Subang, Sukabumi, Majalengka, Karawang, dan Bogor 10.464 hektare.

Bahkan, ada juga sejumlah kabupaten sudah kembali melakukan musim tanam pada Maret 2024. Dengan penanaman padi tersebut, produksi beras asal Jawa Barat bakal segera kembali dihasilkan dengan hitungan panen pekan pertama atau kedua Juni 2024.

Baca Juga: Panen Padi Jawa Barat 2024, Ada 5 Kabupaten Bakal Panen Cukup Besar Maret Ramadhan 1445 H

Gambaran panen 

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Dadan Hidayat melalui Kepala Bidang Tanaman Pangan Yanti Hidyatun Zakiah, di Bandung, Jumat, 22 Maret 2024 menyebutkan, pada Maret 2024 ini total akan ada 164.194 hektare tanaman padi yang panen.

Ada pun kabupaten dan hasil panen itu, dari Indramayu 19.388 hektare, Cianjur 19.056 hektare, Subang 16.222 hektare, Sukabumi 12.795 hektare, Majalengka 11.178 hektare, Karawang 11.128 hektare, dan Bogor 10.464 hektare.

Soal standing crop dari yang sudah tanam kembali, di Jawa Barat ada total 105.067 hektare tanaman padi pada fase penggenangan, umur 1-15 hari setelah tanam (HST), dan vegetatif 1 (umur 16-30 HST). Namun standing crop secara total di Jawa Barat ada seluas 464.753 hektare, terluas di Indramayu, Subang, Karawang, Cirebon, Majalengka, Tasikmalaya, dan Cianjur. 

Percepatan tanam dan pompanisasi

Sementara itu, memasuki musim tanam kedua tahun ini, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman (Mentan Amran), menargetkan percepatan tanam disejumlah wilayah melalui pompanisasi.

Mentan Amran optimis program pompanisasi bisa memacu aktivitas tanam di musim kedua tahun ini agar berjalan lebih cepat dan maksimal.

Mentan Amran menuturkan program pompanisasi ini dikonsentrasikan untuk lahan sawah yang indeks pertanamannya (IP) satu namun memiliki sumber air yang tersedia sepanjang tahun.

Artinya lahan - lahan sawah tersebut hanya mampu tanam satu kali dalam setahun. Program ini diharapkan dapat meningkatkan indeks pertanaman yang tadinya hanya satu menjadi dua atau lebih dalam setahun.

Baca Juga: Panen Raya Jagung 2024, Jawa Barat tidak Lagi Masuk Hitungan Nasional Sentra Produksi

Amran menjelaskan pompanisasi dapat membantu aktivitas tanam petani dilapangan. Petani akan lebih mudah dan cepat melakukan olah tanah dan tanam. Tidak hanya Pulau Jawa, program ini akan diperluas hingga wilayah lain diluar Pulau Jawa, agar upaya peningkatan produksi padi berjalan secara massif.

“Kami rancang, Pulau Jawa minimal 500.000 hektar, itu minimal, jadi kami fokus Jawa, karena Jawa rentang kendalinya dekat, 70 % produksi juga di Jawa, sehingga langsung kami sentuh Jawa dulu, kemudian luar Jawa juga kami target 500.000 hektar,” ungkap Mentan Amran. ***

 

 

 

Editor: Kodar Solihat

Tags

Terkini

Terpopuler