Panen Raya Jagung 2024, Jawa Barat tidak Lagi Masuk Hitungan Nasional Sentra Produksi

- 18 Maret 2024, 06:30 WIB
Hasil panen jagung hibrida di Jawa Barat.
Hasil panen jagung hibrida di Jawa Barat. /Kodar Solihat/DeskJabar

DESKJABAR – Musim panen raya jagung dimasuki pada Maret 2024 ini pada banyak kabupaten di Indonesia. Namun, Jawa Barat rupanya sudah tidak lagi masuk hitungan sentra produksi nasional dari Kementerian Pertanian.

Kementerian Pertanian tidak lagi menyebut-nyebut nama kabupaten asal Jawa Barat pada percaturan produksi jagung nasional. Bahkan, pada puncak panen raya jagung 2024, selewat Maret sampai April mendatang, tidak ada juga kabupaten asal Jawa Barat masuk hitungan.

Pada saat musim panen jagung 2024 ini, pihak Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan mendukung keputusan pemerintah untuk menyetop impor jagung. Sebab, hasil panen jagung lokal sedang yang melimpah di Indonesia.

Bahkan, kini sudah terjadi indikasi turunnya harga jagung di tingkat petani pada musim panen raya ini. Berdasarkan data BPS, produksi jagung nasional pada Januari-April 2024 diperkirakan akan mencapai 5,3 juta ton. Puncak panen terjadi pada bulan Maret, mencapai 2,3 juta ton.

 Baca Juga: Jawa Barat Tingkatkan Produksi Padi, Jagung, dan Kedelai Tahun 2023-2024, Percepatan Upsus Dilakukan

Ini kabupaten yang sedang panen

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi, di Jakarta, Minggu, 17 Maret 2024 malam hanya menyebutkan, mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS),  luas panen jagung Maret 2024 terbesar tersebar di 10 kabupaten di Indonesia, yaitu Tuban 42.811 hektar, Bone 39.131 hektar, Lampung Timur 35.905 hektar, Lampung Selatan 33.940 hektar, Bima 29.178 hektar, Dompu 28.895 hektar, Sampang 28.152 hektar, Pamekasan 22.086 hektar, Lampung Tengah 19.122 hektar, dan Sumbawa 18.363 hektar.

Selanjutnya potensi luas panen jagung April 2024 terbesar tersebar di 10 kabupaten, yaitu Sumbawa 39.632 hektar, Bima 29.957 hektar, Gunung Kidul 26.899 hektar, Dompu 17.060 hektar, Lampung Tengah 15.202 hektar, Wonogiri 15.200 hektar, Boalemo 12.280 hektar, Lampung Timur 12.030 hektar, Jeneponto 11.997 hektar dan Malang 9.719 hektar.

Suwandi memperkirakan, panen jagung di Indonesia akan mencukupi kebutuhan secara nasional. Bahkan, Kementan berharap Bulog untuk melakukan penyerapan secara maksimal. “Setidaknya 500 ribu ton jagung petani dapat diserap secara cepat,” ujarnya.

Baca Juga: Cegah Ledakan Hama, Musim Tanam Padi dan Jagung di Jawa Barat Sterilisasi Lahan Pertanian

Halaman:

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x