Pertanian Padi Digenjot, Harga Jagung Jadi Mahal pada Juli 2023

- 12 Juli 2023, 06:12 WIB
Kondisi harga jagung terus naik sebagai dampak produksi berkurang karena produksi padi di Indonesia digenjot pada tahun 2023 .
Kondisi harga jagung terus naik sebagai dampak produksi berkurang karena produksi padi di Indonesia digenjot pada tahun 2023 . /Kodar Solihat/DeskJabar

DESKJABAR – Produksi pertanian padi di Indonesia yang digenjot tahun 2023, berdampak kepada naiknya harga jagung karena turunnya produksi komoditas jagung, termasuk di Jawa Barat. Dampak harga jagung meninggi sehingga berpengaruh kepada harga pakan ternak unggas dan daging ayam serta telur.

Di Jawa Barat saja, diketahui di Ciamis baru saja panen raya pertanian padi pada Senin, 10 Juli 2023. Masih adanya panen raya padi di Ciamis, menandakan cadangan beras Jawa Barat masih bertambah, walau secara umum musim panen raya sudah pada Juni 2023 lalu.

Pada sisi lain, lahan-lahan pertanian di Jawa Barat yang dikenal paling subur di Indonesia, terus digerus alihfungsi lahan. Lahan-lahan pertanian masih ada, menjadi rebutan kepentingan produksi pangan, terutama padi, palawija (terutama jagung), dan umbi-umbian, sehingga harga jagung naik.

Baca Juga: Musim Kemarau 2023, Pertanian Jawa Barat Waspada Peningkatan Serangan Hama Tikus

Gambaran umum

Wakil Ketua I Asosiasi Pedagang Komoditas Agro (APKA) Jawa Barat, Muchlis Anwar, di Bandung, Selasa, 11 Juli 2023 menyebutkan, harga jagung pipilan kering terus naik. Fenomena ini berpengaruh kepada harga ayam potong dan telur ayam, karena jagung merupakan bahan pakan utama.

Dikatakan, harga jagung sampai konsumen peternak rakyat Rp 6.500 -7.500, dari biasanya sekitar Rp 5.000 -6.000/kg.  Kondisi ini mengakibat berdampak pada harga ayam potong dan harga telur yang dua bulan ini sudah ambang batas kenaikan dan memberatkan konsumen.

Muchlis Anwar mengatakan, kondisi harus segera diantipasi oleh pihak terkait terutama Badan Pangan Nasional yang mengatur stok dan cadangan jagung, terutama untuk para peternak rakyat.

“Kabarnya sekarang sudah melakukan impor jagung untuk memenuhi cadangan nasional menunggu hasil panen yang belum tentu memenuhi kebutuhan  untuk para peternak rakyat,” ujar Muchlis Anwar.

Baca Juga: Penas XVI/2023, Bioteknologi Budidaya Jagung untuk Pertanian Jawa Barat, Solusi Dampak Perubahan Iklim

Halaman:

Editor: Kodar Solihat

Sumber: Wawancara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x