Banjir Bandang di Bandung Sisakan Lumpur dan Sampah, Warga tak Bisa Mandi

13 Januari 2024, 16:18 WIB
Kolase cuplikan video yang viral debit air aliran sungai Citarum yang meluap. Sementara endapan lumpur sangat terlihat jelas memenuhi pekarangan rumah /Budi S Ombik/Deskjabar.com

 

 

DESKJABAR - Setelah terjadi hujan yang mengguyur wilayah Kota/Kabupaten Bandung dan menimbulkan sejumlah tanggul sungai jebol serta banjir bandang menyergap pemukiman warga, kini menyisakan sampah, endapan lumpur, serta puing puing bangunan yang tergerus aliran sungai.

Pemandangan sisa  banjir bandang  setelah hujan mengguyur wilayah Kota/Kabupaten Bandung berupa sampah, endapan lumpur serta puing puing bangunan yang tergerus aliran sungai, menjadi pemandangan yang mengerikan.

Terlebih sisa banjir bandang setelah hujan mengguyur wilayah Kota/Kabupaten Bandung itu mengangkut sampah, endapan lumpur dan puing puing bangunan yang roboh tergerus aliran sungai, berserakan dimana mana. Membuat warga berjibaku membersihkannya, bahkan dikabarkan tidak bisa tidur dan mandi di rumah.

 Baca Juga: Cerita Warga Baleendah Jawa Barat yang 3 Jam Terjebak Macet Parah Akibat Banjir di Bojongsoang Bandung

Tak bisa mandi

Seperti yang diungkapkan warga di wilayah Panyileukan Kota Bandung, Roni. Ia tidak bisa tidur di kasur karena terendam banjir bahkan sudah 2 hari ini tak bisa mandi.

"Basa keur kemis sarua imah ge kabanjiran ayeuna tinggal meresihan leutak di jalan nungguan rada tu'us (waktu hari Kamis sama rumah kebanjiran, sekarang tinggal membersihkan lumpur dan menunggu airnya surut)," kata Roni.

Ia pun mengakui, karena pompa  air bersih yang ada di rumahnya terendam dan baru diservice, dirinya tidak bisa mandi selama dua hari. Bahkan tidur pun diatas karpet karena kasurnya basah.

" Ti kamari can mandi kompa cai kakeu'eum karek beres diservis. Sare ge dina karpet kasurna baseuh (dari kemarin belum mandi, pompa airnya terendam dan baru diservice. Bahkan tidur pun di karpet karena kasur masih basah)," ucapnya.

Baca Juga: Rumah H Kusnadi Anggota DPRD Provinsi Jabar Dikepung Lumpur Setinggi 10 cm, Deni Komaransyah Sebut Musibah

Dampak Banjir Bandang

Sementara itu dikabarkan, terjangan banjir bandang pun melanda di wilayah langganan banjir yaitu Baleendah dan Dayeuhkolot. Wilayah ini sangat berdekatan dengan aliran sungai Citarum.

Setiap hujan lebat mengguyur wilayah Baleendah dan Dayeuhkolot terus menerus, dipastikan debit air aliran sungai Citarum meluap serta mengancam banjir bandang terjang pemukiman warga.

Bahkan ruas jalan yang menghubungkan pusat Kota Bandung melalui jalur Dayeuhkolot dan Baleendah tergenang banjir, dan tidak bisa dilalui kendaaran mobil serta motor. Kemacetan pun terjadi di sejumlah ruas jalan, seperti Bojongsoang.

Baca Juga: Penyebab Sungai Cikapundung Bandung Jawa Barat Meluap, Puluhan Rumah di Braga Terendam Banjir, Warga Ngungsi

 

Halnya rumah milik anggota DPRD Provinsi Jabar dari Partai Golkar H Kusnadi. Endapan lumpur setinggi 10 cm sangat terlihat jelas di halaman rumah tersebut. Melihat kondisi itu, caleg DCT tingkat Provinsi Jabar dapil 15  Kota/Kabupaten Tasikmalaya, Deni Komaransyah ikut merasa prihatin.

"Kasihan sekali kondisi rumah Kang Haji Kusnadi dipenuhi lumpur setinggi 10 cm," kata Deni Komaransyah.

Ia pun mendoakan musibah yang dialami saat ini oleh H Kusnadi yang juga DCT (daftar calon tetap) legislatif tingkat Provinsi Jabar Dapil 6 Kabupaten Bogor dari Partai Golkar, akan cepat teratasi.

Guyuran Hujan

Seperti diketahui hujan deras yang mengguyur wilayah Kota/Kabupaten Bandung pada Kamis 11 Januari 2024 pukul 14.45 WIB hingga larut malam menimbulkan banjir bandang hingga merendam pemukiman warga.

Pada peristiwa itu dikabarkan pula bahwa warga di Gg. Apandi Jl. Braga Kota Bandung harus mengungsi karena rumahnya terendam banjir. Terlebih ruas jalan Braga pun dikabarkan ditutup dan tidak bisa dilalui kendaraan, setelah terjadi banjir bandang di wilayah tersebut.

Bahkan akibat debit air tinggi di aliran sungai Cikapundung, yang berada di Jalan Asia Afrika atau tepatnya samping Gedung PLN dan Gedung Merdeka, nyaris mengancam menggenangi ruas jalan yang berada di pusat kota tersebut.

Video meluapnya debit air sungai Cikapundung pun viral di media sosial. Karena kejadian itu adalah peristiwa langka yang belum pernah terjadi.***

Editor: Kodar Solihat

Sumber: liputan

Tags

Terkini

Terpopuler