Di Subang, Banyak Sawah Dijadikan Tambak Udang Karena Air Laut Kini Lebih Asin

6 Desember 2023, 06:57 WIB
Kawasan sawah pertanian padi di utara Kabupaten Subang. /Google Maps

DESKJABAR – Pada kawasan utara Kabupaten Subang, Jawa Barat, diketahui terdapat kombinasi kawasan pertanian sawah. Namun memasuki musim hujan akhir 2023, ada fenomena salinitas air laut menjadi tinggi, sehingga cukup banyak dialihfungsikan menjadi tambak udang.

 

Pada kawasan utara Kabupaten Subang, terdapat banyak sekali kawasan sawah yang berada tepat di tepi pantai. Hamparan sawah tepi pantai ini tersebar dari barat sampai ke timur, yaitu Blanakan, Ciasem, Cirewang, sampai Pamanukan.

Cukup banyaknya sawah berubah menjadi tambak di pantai Subang, menjadi bahan diskusi diantara Dinas Pertanian Kabupaten Subang serta Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat. Sebab, dari sub sektor produksi tanaman pangan sedang ditarget produksi padi.

 Baca Juga: Jawa Barat Tingkatkan Produksi Padi, Jagung, dan Kedelai Tahun 2023-2024, Percepatan Upsus Dilakukan

Bahan diskusi

Kondisi sedang terjadi salinitas (kadar keasinan air laut) tinggi pada laut di utara Subang berdampak kepada sawah di tepiannya, menjadi bahan diskusi Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Subang, Asep Heryana, serta Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Dadan Hidayat, di Bandung, Selasam 5 Desember 2023.

Asep Heryana didampingi personel Dinas Pertanian Subang, Sukma menyebutkan, karena dampak terjadinya salinitas laut yang tinggi, sejumlah sawah menjadi sangat beresiko tergenang air laut dengan kadar garam lebih tinggi. Dampaknya, tanaman padi akan mengalami dehidrasi sehingga produksi menurun bahkan tanaman mati.

Para pemilik lahan berupaya agar tanah mereka di tepi pantai itu tetap dapat produktif untuk usaha. Untuk menyelamatkan lahan miliknya,  masyarakat kemudian mengubah sawah itu menjadi tambak, terutama untuk budidaya udang.

 

Kondisi di utara Subang itu, cukup berdampak kepada target produksi padi di utara Kabupaten Subang. Untuk meningkatkan produksi padi dari Subang, sedang dicari cara lain agar dapat terpenuhi, misalnya melalui peningkatan indeks pertanaman.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Dadan Hidayat menyebutkan, bahwa Subang wilayah utara memang termasuk kawasan strategis untuk produksi padi di Jawa Barat.

“Dengan berbagai kendala yang terjadi pada kawasan pertanian padi di Jawa Barat, langkah peningkatan indeks pertanaman dari semula 3.0 menjadi 4.0 menjadi andalan. Kabupaten Subang pun termasuk yang didorong agar peningkatan indeks per tanaman meningkat,” ujarnya.

 Baca Juga: Cegah Ledakan Hama, Musim Tanam Padi dan Jagung di Jawa Barat Sterilisasi Lahan Pertanian

Benih padi unggul

Sementara di Subang pula, Menteri Pertanian Amran Sulaiman bersama Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor (IPB) menyiapkan percepatan tanam dan peningkatan produktivitas tanaman padi melalui varietas IPB. Di Subang, varietas padi IPB akan ditanam seluas 500 hektare.

Menurut Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, pengembangan benih unggul buatan IPB dan alumninya itu, diharapkan menghasilkan produktivitas padi 10 ton/hektare. Penanaman ini bukan lagi percontohan, tetapi langsung aplikasi untuk mendongkrak produksi padi Indonesia di Kabupaten Subang.

Kementerian Pertanian sibuk menggenjot produksi pangan berupa padi, jagung, dan kedelai, sebagai upaya mengatasi dampak El Nino alias kekeringan panjang tahun 2023 lalu. Berbagai cara dilakukan agar Indonesia memiliki cadangan pangan yang cukup, misalnya optimalisasi lahan, alat mesin pertanian, penyuluhan, bahkan sampai kerjasama dengan tentara. ***

 

 

 

 

 

 

 

 

Editor: Kodar Solihat

Sumber: Wawancara

Tags

Terkini

Terpopuler