DESKJABAR – Ada bendungan baru di Sumedang, Jawa Barat, bernama Bendungan Cipanas yang dijadwalkan diresmikan di Sumedang pada September 2023 ini. Bendungan Cipanas akan mengairi Sumedang dan Indramayu, untuk kebutuhan sawah, industri, dan pemukiman.
Dengan diresmikannya Bendungan Cipanas, membuat di Sumedang menjadi ada dua bendungan. Satu lainnya yang sudah beroperasi, yaitu Bendungan Jatigede, yang mengairi Sumedang, Cirebon. dan Majalengka.
Pembangunan Bendungan Cipanas dikabarkan memakan lima desa di Kecamatan Buahdua Sumedang, yaitu Ungkal, Karanglayung, Conggeang Kulon, Cibungbulang, serta Cibuluh. Lokasi Bendungan Cipanas berada di diantara jalan tol Cisumdawu dan tol Cikopo Palimanan (Cipali).
Pihak Kementerian PUPR menyebutkan, Bandungan Cipanas Sumedang ditujukan untuk mendukung kawasan Cirebon-Patimban-Kertajati di wilayah Indramayu dan Sumedang. Bendungan Cipanas sebenarnya telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Juli 2023, dimana sekarang penggenakan sudah dilakukan.
Baca Juga: Petani Jahe di Sumedang Sumringah, Harga Panen Melesat Sebulan Terakhir, Pertanian Jadi Bahagia
Gambaran Bendungan Cipanas
Disebutkan pula, Bendungan Cipanas juga memasok kebutuhan air baku sebesar 850 liter/detik bagi Bandara Kertajati, serta kawasan pemukiman dan industri di Cirebon-Patimban, dan Kertajati.
Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan, Endra S Atmawidjaja, sekaligus juru bicara Kementerian PUPR, menyebutkan, Bendungan Cipanas ditargetkan siap diresmikan pada September 2023 ini.
Dengan curah hujan diharapkan muncul Oktober 2023, Bendungan Cipanas Sumedang sudah mencapai level intake. Ada pun konstruksi Bendungan Cipanas sudah selesai fisiknya 98 persen dan sejak 2023 sudah mulai digenangi air.
Baca Juga: Walau Ada Waduk Jatigede Sumedang, Usaha Pertanian Padi Masih Kesulitan Air Saat Kemarau ?
Wilayah mana saja dipasok ?
Dikatakan, Bendungan Cipanas merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional, terutama untuk memasok air ke daerah-daerah irigasi, pemukiman, dan industri.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung, Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Dwi Agus Kuncoro menyebutkan, Bendungan Cipanas memiliki kapasitas tampung sebesar 250,81 juta m3 atau 10 kali lebih besar dari Bendungan Kuningan.
“Dengan kapasitas tamping sebesar itu, Bendungan Cipanas diproyeksikan dapat memenuhi air baku untuk industri di Sumedang sebesar 650 liter/detik dan kebutuhan air minum masyarakat kecamatan Terisi Indramayu sebesar 200 liter/detik,” ujarnya.
Menurut dia, Pemkab Sumedang juga sudah merencanakan kawasan pertemiuan tol Cisumdawu dan tol Cipali menjadi pusat kawasan industri di Sumedang. Ada pun air baku kebutuhan kawasan itu dipasok dari Bendungan Cipanas.
Bendungan multifungsi ini juga memiliki manfaat untuk menyuplai air irigasi pertanian di Kabupaten Sumedang dan Indramayu seluas 9.273 hektare, khususnya di Daerah Irigasi (DI) Cipanas, Cikawung, dan Cibunut.
Baca Juga: Ekspor Buah Mangga Asal Sumedang Seharusnya Sudah Bisa, Tetapi Terganjal Isu Pertanian Ini
Dukungan air irigasi dari bendungan diharapkan dapat meningkatkan intensitas tanam para petani. Sebelumnya, para petani di daerah irigasi tadi menggunakan metode tadah hujan yang hanya menghasilkan satu kali panen dalam setahun.
Disebutkan Dwi Agus Kuncoro, eksisting ada dua daerah irigasi yang sudah siap DI Cipanas 1 dan Cipanas 2 sekitar 6.973 hektare dan kita juga mengembangkan DI Cikawung di Indramayu sisi kiri seluas 1.000 hektare, dan DI Cibunut sekitar 1.300 di Sumedang.
Dengan luas genangan 1.315,95 hektare, bendungan tipe urugan inti tegak ini juga dapat dimanfaatkan sebagai tampungan air pengendali banjir untuk wilayah Indramayu dan sekitarnya karena mampu mengurangi debit banjir sebesar 488 m3/detik serta memiliki potensi pembangkit listrik sebesar 3 MW. ***