DESKJABAR - Pembangunan proyek Jalan Tol Getaci (Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap) terus berproses. Tim Appraisal sudah bergerak menaksir harga lahan yang terkena Tol Getaci.
Bahkan di bulan Maret 2023 ini direncanakan akan ada pembayaran uang ganti rugi Tol Getaci untuk seksi 1 dari Gedebage-Garut.
Selesai pembayaran lahan Tol Getaci di seksi 1, pembebasan dan pembayaran uang ganti rugi lahan diteruskan ke seksi 2 dari Garut hingga Tasikmalaya.
Baca Juga: Link Live Streaming Gratis Timnas Indonesia Vs Irak di Laga Pembuka Grup A Piala Asia U-20 2023
Adapun proses pembangunan konstruksi Tol Getaci akan mulai dikerjakan setelah proses tender lelang ulang selesai dilakukan di bulan April atau awal Mei 2023..
"Dalam pengerjaan konstruksi sudah biasa ada teknis dilakukan lelang ulang. Itu artinya kajiannya harus matang daripada nantinya mogok di jalan”, kata Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, 21 Februari 2023 di Tasikmalaya.
Kang Emil, demikian panggilan akrab Ridwan Kamil mengatakan, meski terjadi lelang ulang namun progres tahapan pengerjaan Tol Getaci tidak diam tapi jalan terus.
Pembebasan lahan dan ganti rugi segera tembus Tasikmalaya
Sebab itu, warga yang sangat berharap Jalan Tol Getaci segera selesai agar bersabar. Dalam hitungan satu atau dua tahun lagi, tegas Kang Emil Tol Getaci akan tembus ke Tasikmalaya.
Menyusul mundurnya PT Waskita Karya dari Konsorsium pengusahaan Tol Getaci, jalan tol bebas hambatan ini memang harus dilakukan tender lelang ulang oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT).
Baca Juga: WABAH DIFTERI, Selain Garut Ada 6 Wilayah Lain di Jawa Barat Suspek Difteri, Ini Ciri Ciri Difteri
Lebih lanjut Ridwan Kamil menjelaskan, sembari lelang ulang berproses, kabar baiknya tahapan pembangunan Tol Getaci (pembebasan lahan) terus berjalan,
"Pembebasan lahan baru sampai Garut, lanjut ke Tasikmalaya. Kabar baiknya pembangunan tol ini (Tol Getaci) jalan terus sampai sekarang," tegas Kang Emil.
Proses pembebasan lahan Tol Getaci memang terus berproses. Pada Senin 27 Februari 2023 lalu, telah dilakukan pertemuan antara Tim Appraisal dengan warga terdampak proyek Tol Getaci di GOR Kantor Desa Tegal Sumedang Kec. Rancaekek Kab. Bandung.
Hasil dari pertemuan tersebut, disepakati uang ganti rugi untuk lahan yang terdampak Jalan Tol Getaci sebesar Rp 1,4 juta per meter persegi.
Baca Juga: Di Yogyakarta, Hantu Genderuwo Pernah Muncul Bikin Heboh di Panembahan
Tercapainya kesepakatan harga uang ganti rugi Tol Getaci itu disambut antusias warga setempat. Harga Rp 1,4 juta per meter dinilai rasional dibanding harga yang ditawarkan sebelumnya.
Pada bulan Desember 2022 lalu, uang ganti rugi Tol Getaci malah sudah diberikan kepada puluhan warga di dua desa di Kecamatan Paseh Kabupaten Bandung. Yakni Desa Cigentur dan Karangtunggal.
Yang mundur hanya pengerjaan konstruksi
Sekedar informasi, pembangunan Tol Getaci yang memiliki panjang 206,65 km akan dilakukan dalam 2 tahap. Tahap 1 Gedebage-Tasikmalaya dan Tahap 2 Tasikmalaya-Cilacap.
Semula Jalan Tol Getaci Tahap 1 diagendakan sudah bisa beroperasi rahun 2024. Setelah itu baru dilanjut pembangunan konstruksi Tol Getaci Tahap 2.
Namun dengan diharuskannya proyek Tol Getaci dilelang ulang, menurut Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian target beroperasi Tahap 1 Tol Getaci tidak mungkin bisa beroperasi tahun 2024.
Karena lelang ulang baru akan dilakukan April atau Mei 2023, kata Hedy Rahadian di Kompleks DPR Jakarta, Selasa 17 Januari 2023, untuk konstruksinya kemungkinan baru dilaksanakan pada awal tahun depan tahun 2024.
Hedy menggarisbawahi bahwa yang mundur itu hanya jadwal pembangunan kontruksinya saja. Kalau pembebasan lahan yang akan dipakai atau dilewati Jalan Tol Getaci jalan terus.
"Yang mundur (pengerjaan) konstruksinya saja. Pengadaan tanah tetap terus berjalan", kata Hedy Rahadian.***