DESKJABAR- Kisruh antara Bupati dan Wakil Bupati Indramayu, mengakibatkan mundurnya Lucky Hakim dari Jabatannya sebagai Wakil Bupati Indramayu.
Kekisruhan antara Bupati Indramayu, Nina Agustina dan wakilnya Lucky Hakim, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil akhirnya turun tangan untuk menengahinya.
Hari ini Lucky Hakim bertemu Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Bandung, menerangkan permasalahan yang terjadi antara dirinya dengan Bupati Nina Agustina.
Baca Juga: Evakuasi Kapolda Jambi Gagal Karena Terkendala Cuaca, Tim SAR Gabungan Akan Lakukan Evakuasi Ulang
Gubernur sebagai pembina kepala daerah
Dikutip dari Instagram@ridwankamil. Dalam unggahannya Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan, sesudah menyimak permasalahannya, tentunya sebagai gubernur yang merupakan pembina kepala daerah, akan segera dicarikan solusi-solusinya.
“Kita akan carikan solusi-solusinya sesegera mungkin, agar rakyat Indramayu tidak dirugikan,” tegasnya.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil akan Tabayyun ke Bupati Indramayu Nina Agustina.
“Meminta keterangan dan penjelasan dari bu Nina Agustina, sehingga berimbang, semoga bisa berakhir dengan ending yang baik,” kata Ridwan Kamil.
Kepentingan rakyat harus dinomorsatukan
Yang terpenting dan termulia, menurut Ridwan Kamil, adalah kepentingan rakyat Indramayu harus didahulukan dan dinomorsatukan, dibandingkan dengan kepentingan pribadi atau golongan.
“Seperti judul lagu, insya Allah ada jalan,” tandasnya.
Merasa malu dengan fasilitas mewah dan takut makan gaji buta
Ketika dikonfirmasi wartawan, alasan mundur dari jabatannya Lucky Hakim mengaku mundur dari jabatannya sebagai Wakil Bupati Indramayu, Jawa Barat, karena merasa tertekan.
Baca Juga: Inilah Cara Melihat Khodam Pendamping Diri Sendiri, Gampang Sekali dan Tanpa Ritual
Selain itu, dia merasa mendapat fasilitas mewah, tetapi belum dapat mewujudkan 99 janji kampanyenya.
“Setiap bulan dirinya mendapat anggaran konsumsi mencapai Rp170 juta, namun dia merasa kinerjanya tidak sesuai dengan anggaran yang didapat, hingga ia menolak menerima uang konsumsi tersebut sejak setahun lalu,” tuturnya.
Alasan tidak mau menerima anggaran makan minum, menurutnya, karena terlalu mewah.
Diakui Lucky, sudah mendapat gaji Rp50 juta per bulan, dengan segala fasilitasnya, padahal sudah dapat tunjangan, listrik gratis. Take home pay itu bisa sampai lebih dari Rp200 juta perbulan.
“Saya merasa malu dengan fasilitas mewah yang didapat, dan memutuskan untuk mundur dari jabatan sebagai Wakil Bupati Indramayu,” kata Lucky.
Dirinya memilih mundur, meski sadar keputusannya itu akan berdampak pada karirnya di dunia politik ke depan.
Baca Juga: Inilah Tanda-tanda (Ciri) Bayi Sedang Diganggu Jin atau Makhluk Halus, Bunda Harus Tahu Ya
“Mungkin ini akan menjadi bumerang buat saya, tapi merasa berdosa kalau tidak mundur, malu saya. Dan ikhlas mundur sebagai langkah untuk memperbaiki diri, nggak taulah apa yang akan terjadi ke depan,” ujarnya.
Konsekuensinya, mungkin dirinya akan dihujat seluruh masyarakat Indonesia, itu lebih tenang daripada dengan segala kemewahan semua orang dibohongi.
“Saya malu, memakan gaji buta, lebih baik saya dihujat tapi mengakui kesalahan,” pungkasnya. ***